Tribun Tanggamus
Pemkab Tanggamus Lakukan Vaksinasi Rabies ke 428 Hewan Peliharaan
Sebanyak 428 ekor hewan peliharaan yang bisa tularkan rabies di Tanggamus sudah divaksinasi rabies.
Penulis: Tri Yulianto | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, TANGGAMUS - Sebanyak 428 ekor hewan peliharaan yang bisa tularkan rabies di Tanggamus sudah vaksinasi rabies.
Menurut Ari Priyanto, Kabid Kesehatan Hewan, Dinas Pangan dan Pertanian, pelaksanan vaksinasi tahun ini memang dipercepat sebagai antisipasi permasalahan muncul dampak Covid-19.
"Kami diminta mempercepat pelaksanaan vaksinasi rabies dari biasanya September baru mulai, tapi sekarang sudah sebagian besar terlaksana," kata Ari, Selasa (1/9/2020).
Ia menambahkan saat ini sudah 428 ekor hewan divaksinasi mulai dari anjing 298 ekor, kucing 129 ekor, dan kera satu ekor.
Sebab itu yang banyak dipelihara masyarakat dan hidup di antara masyarakat.
Untuk lokasinya di Kecamatan Sumber Rejo, Ulu Belu, Air Naningan, Kota Agung Timur, Gisting, dan Pugung. Sedangkan kecamatan lain belum dilaporkan karena pelaksana masih berjalan.
Pelaksanaan berdasarkan permintaan masyarakat dan sesuai jadwal yang dijalankan.
Dan untuk jadwal tentunya dilakukan merata di setiap kecamatan namun disesuaikan lagi jumlah populasi dan dukungan masyarkat.
"Kalau kemarin di Sumber Rejo masyarkat pemilik hewan sangat mendukung bahkan ada satu orang membawa kucingnya 15 ekor," ujar Ari.
Ia mengaku, target jumlah saat ini sekitar 700 ekor, turun dari biasanya 2.000 ekor. Sebab anggaran untuk beli vaksin sudah dialokasikan ke penanganan Covid-19.
"Kami masih menerima layanan untuk vaksinasi dan jika vaksin nanti masih kurang akan minta ke provinsi. Untuk stok sekarang ini masih bisa kalau 200 ekor lagi," terang Ari.
Pelaksanaan vaksinasi rabies tersebut gratis karena sekarang ini masa vaksinasi. Hal itu adalah program dari pemerintah demi mencegah muncul dan mewabahnya penyakit rabies.
Sebab penyakit rabies adalah penyakit bersifat zoonosis atau bisa menular ke manusia dari hewan. Dan sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan. (tribunlampung.co.id/tri yulianto)