Tribun Bandar Lampung
Serba Serbi Tukar UPK 75 RI, Girang hingga Kecewa Belum Dapat Kesempatan
Kantor Perwakilan wilayah (KPw) BI Lampung di Bandar Lampung tentu turut serta menyambut masyarakat yang hendak melakukan penukaran.
Penulis: ahmad robi ulzikri | Editor: Noval Andriansyah
“Petugasnya pun biasa aja ramah sama-sama dari bank kita ngobrol dan dijelaskan,” lanjutnya.
Selain cetakan terbatas, Nita sendiri sangat antusias ingin memiliki UPK 75 RI tersebut, karena bekerja di perbankan, memiliki uang pecahan baru tentu hal yang istimewa baginya.
“Alasan saya koleksi karena itu keluaran baru jadi pengen banget, apalagi kita kerja di bank masa kita ga punya,” jelasnya.
Bukan kali ini saja, ternyata wanita 27 tahun tersebut kerap mengoleksi uang lama seperti pecahan 100 ribu keluaran tahun 1999 yang memiliki ciri khas yaitu ada logo bunga mawar.
“Sebelumnya saya juga koleksi cuma tidak terlalu banyak misalanya uang pecahan 100 ribu yang ada bunga nya,” jelasnya.
Untuk UPK 75 RI sendiri, dirinya tidak menaruh di tempat spesial hanya dilindungi oleh plastik khusus seperti STNNK yang diterimanya saat melakukan penukaran dan ditaruh di dompet khusus saja yang dipisahkann dengan uang tunai lainnya yang dilakukan untuk transasksi.
“Kedepannya hanya untuk simpen saja saya pisahin dengan uang lainnya. Kalau saya tidak di taruh ditemopat khsuus hanya dirauh saja biasa. Kebetulan saya dapet plastik pelindung juga dari BI waktu penuakran jadi aman. Rasanya senang apalagi dikantor kerja baru saya sendiri pertama kali dapetnya, temen-temen bilang kok bisa dapet duluan,” kata Nita.
“Kalau uang baru mau seberapapun orang pada pengen. Kemarin saya juga mengambil punya suami dan orang tua jadi total 7 lembar menggunakan surat kuasa dengan tangda tangan materai,” jelasnya.
Tidak hanya Julianita, Jeshinta Fatania Putri (24) juga tidak ingin terlewat momen penukaran uang UPK 75 RI. Wanita yang bekerja di Komisi Pemilihan Umum kota tersebut bahkan sudah mendaftar sejajak hari pertama louching dan baru mendapat kesempatan hari Selasa (1/9/2020).
“Aku daftar online sejak taggal 17 Agustus 2020, cuman waktu pertama kali login waktu untuk menukar sudah full semua dan ada slot kebagian di tanggal 1 September ini, lalu saya pilih pengambilan lokasi di BI Lampung dan aku pilih jam 10-11 WIB,” jelasnya.
Tidak terlalu sulit proses yang dilakukan Shinta sapaan akrabnya untuk melakukan penukaran. Hal tersebut karena sejak memasuki gerabng kantorKPw BI Lampung petugas kemanan sudah memberikan pengarahan sehingga masyarakat yang hendak melakukan penukaran akan semakin mudah.
“Masuk ke BI digerbang kita ditanya tujuannya dan di cek protokol kesehatan, di lokasi penukaran ada 2 orang yang akan mengarahkan kita ke ruang penuakran. Setelah di lokasi loket penukaran ada petugas kita tunjukan KTP dan bukti pemesanan dan diarahkan untuk menunggu, satu NIK untuk satu kali penukaran. Saya datang jam 10.44 WIB, tidak terlalu mengantri dan langsung di panggil, kalau mewakilkan maka harus ada surat kuasa,” beber Shinta.
Saat pertama kali dia memegang uang baru pecahan Rp 75 ribu tersebut, wanita 24 tahun tersebut mengaku girang dan kagum dengan disain UPK 75 RI tersebut.
“Karena limited edition, dari disainnya keren parah, menunjukan sisi ethnic Indonesia banget. Dari fisiknya keren banget, ada pengibaran bendera, ada gambar pak Soekarno dan Hatta, ada gambar pembangunan infrastruktur Indonesia, pokoknya bagus banget,” jelasnya.
“Waktu pertama poegang exited parah, karena beda banget dibanding uang sebelumnya, bahannya licin bersinar dari yang biasanya,” kata Shinta.