Tribun Lampung Selatan
Air Terjun Way Tayas, Keindahan di Ketinggian Gunung Rajabasa Lampung Selatan
Air Terjun Way Tayas yang ada di Dusun Pangkul Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan yang berada di ketinggian sekira 500 mdpl.
Penulis: Dedi Sutomo | Editor: Noval Andriansyah
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, KALIANDA – Lelah kaki melangkah menyusuri jalan setapak di sisi tebing seketika terbayarkan kala titik embun air menerpa wajah memberikan kesejukan.
Hijaunya pepohonan khas Gunung Rajabasa yang masih alami, serta didik batu hitam dengan hiasan lumut menjadi pemandangan yang menyejukan mata.
Riak suara air yang turun dari ketinggian sekira 30 meter, seolah menjadi irama syahdu.
Perjuangan melelahkan dan memacu andrenalin, terbayarkan sudah, kala mata menatap Air Terjun Way Tayas yang ada di Dusun Pangkul Desa Sukaraja Kecamatan Rajabasa Lampung Selatan yang berada di ketinggian sekira 500 mdpl.
Air Terjun Way Tayas ini, merupakan satu dari beberapa objek wisata alam Air Terjun di Kabupaten Lampung Selatan.
Objek wisata ini memang belumlah terlalu dikenal secara luas. Akses untuk menuju ke Air Terjun ini yang relatif butuh perjuangan, menjadi satu alasan belum ramainya pengunjung yang datang.
Apalagi lokasi Air Terjun yang berada di bagian punggung Gunung Rajabasa dengan kebun cengkeh dan pohon-pohon hutan alami. Tapi keindahan Air Terjun Way Tayas sangatlah menggoda untuk didatangi.
Bersama dengan tim dari Dinas Parawisata dan Kebudayaan Lampung Selatan. Tribunlampung pun melakukan trip ke Air Terjun Way Tayas pada Rabu (2/9).
Lokasi Air Terjun ini tidaklah terlalu jaun dari Kalianda. Hanya sekira perjalan menempuh waktu 20-30 menit untuk sampai di Dusun Pangkul, Desa Sukaraja dari Kalianda melalui jalan pesisir Rajabasa dengan menggunakan kendaraan sepeda motor.
Pejalanan mulai terasa sedikit berat, saat dari jalan pesisir menuju ke lokasi Air Terjung. Kondisi jalan dari bawah hingga gapura yang menjadi pintu masuk ke Air Terjun Way Tayas berupa jalan baru. Karena aspalnya yang telah mengelupas.
Kondisi jalan yang menanjak menjadi tantangan tersendiri. Hal yang memacu andrenalin baru akan didapatkan setelah, kita tiba di pintu gerbang menuju ke lokasi Air Terjun.
Akses jalan hanyalah berupan jalan setapak yang dibeton dengan lebih tidak lebih dari 60 centi meter. Kondisi jalan setapak ini berupa tanjakan dan turunan curam yang dikanan dan kiri merupakan kebun warga.
Membutuhkan keberanian dan ketelitian untuk melalui jalan setapan ini menggunakan sepeda motor untuk sampai ke lokasi parkir yang berjarak sekira 1,5 kilometer.
Setibanya di lokasi parkir khusus. Kita pun masih harus berjalan kaki menusuri sisi tebing turun ke lokasi air terun dengan jarak sekira 200 meter.
“Biasanya kalau akhir pekan banyak yang datang. Terutama anak-anak muda. Ada yang dari Kalianda dan Sidomulyo,” ujar Hamid, salah seorang warga yang memiliki kebun di sekitar lokasi Air Terjun.
Meski debit yang yang turun dari ketinggian sekira 30 meter tidaklah terlalu deras. Tapi keindahan alam sekelilingnya yang menghijau sangatlah indah. Air Terjun Way Tayas ini memiliki dinding baru yang lembab dan ditumbuhi lumut.
Para pengunjung pun bisa mandi. Karena lubuk pada bagian bawah Air Terjun ini tidaklah terlalu dalam. Kondisi air pegunungan yang dingin akan memanjakan diri mengobati lelah untuk bisa mencapai lokasi Air Terjun.
Batu-batu besar di sekitaran aliran sungai dari Air Terjun Way Tayas juga menjadi spot untuk berfoto yang cantik dengan latar alam yang menghijau.
“Air Terjun Way Tayas ini, satu dari beberapa objek wisata Air Terjun yang ada di sekitaran Gunung Rajabasa. Memang belum terlampau dikenal luas,” kata Saefudin Aep dari Dinas Parawisata Lampung Selatan.
Untuk pengelolaan objek wisata Air Terjun Way Tayas ini masih dikelola secara mandiri oleh warga sekitar yang memiliki kebun.
Tentu perlu menjadi perhatian pemerintah daerah dan juga desa, untuk dapat memperbaiki akses jalan untuk menuju ke objek wisata Air Terjun Way Tayas. Sehingga keindahannya bisa menjadi objek wisata unggulan yang akan mendatangkan banyak pengunjung. (Tribunlampung.co.id/Dedi Sutomo)