Miris Pasutri dan Bayi 1 Bulan Tinggal di Gerobak Sampah, Diusir dari Kosan Karena Belum Bayar

Bayi laki-laki mungil ini sedang terbaring sudah beralaskan kasur empuk dan selimut. Andika dan istri duduk di samping bayinya tampak lesuh.

Editor: Romi Rinando
KOMPAS.com/ZAKARIAS DEMON DATON
  Pasangan suami istri, Andika Pratama dan Yanti dan bayinya Muhammad Aditya Pratama saat ditemui di rumah singgah Jalan Dr Soetomo, Samarinda, Kaltim, Kamis (3/9/2020).    

Arisna mengatakan hutang persalinan sudah dibayar setelah pihaknya mendapat donator, Kamis.

“Total Rp 2,1 juta kami sudah bayar ke klinik itu. Sekaligus suntik vaksin untuk bayi.

Alhamdulillah kondisi bayi sehat saja setelah diperiksa tadi,” terang dia.

Sejak lahir, kata Ariska, berat bayinya sudah naik jadi lima kilogram setelah diperiksa.

“Hanya daerah leher sama daerah popok agak lecet. Mungkin iritasi selama tinggal di gerobak,” jelas dia.

Sampai saat ini belum ada respon dari Pemerintah Kota Samarinda terkait kondisi pasangan ini.

Sempat Cari Kerja di Tanjung Selor

Andika menikahi istrinya Yanti sejak 2018. Saat itu dia bekerja sebagai buruh angkut kepiting di Tarakan, Kalimantan Utara.

Setelah hidup dua tahun di sana, Andika bersama istri memutuskan kembali ke Samarinda.

Andika memang warga Samarinda. Setelah kembali ke Samarinda, dirinya sudah usaha mencari kerja tapi belum dia dapat.

Akhirnya, dia bekerja sebagai pemulung.

“Kalau ada kerjaan lain saya mau. Jadi sopir juga bisa,” kata dia.

(Kompas.com/ Kontributor Samarinda, Zakarias Demon Daton/ Teuku Muhammad Valdy Arief)

 Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Diusir dari Indekos karena Telat Bayar, Pasutri dan Bayi 1 Bulan Terpaksa Tinggal di Gerobak Sampah

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved