Tribun Bandar Lampung
Mahasiswa Itera Ciptakan Alat Pemanen Energi, 5 Kali Uji Coba Koneksikan Data ke Ponsel Pintar
Selain menuntut ilmu pendidikan tinggi, menjadi mahasiswa juga bisa berkreativitas dan berinovasi hingga menciptakan produk berdaya guna.
Penulis: sulis setia markhamah | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Sulis Setia M
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Selain menuntut ilmu pendidikan tinggi, menjadi mahasiswa juga bisa berkreativitas dan berinovasi hingga menciptakan produk berdaya guna seperti yang dihasilkan tiga mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) ini.
Diki Dirgantara, M Ian Ardiansyah, dan M Irfan Kusuma, tiga mahasiswa Program Studi (Prodi) Teknik Elektro berhasil menciptakan alat pemanen energi.
Mereka melakukan penelitian tugas akhir di taman alat Unit Pelaksana Teknis (UPT) Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MKG) Itera.
Salah satu mahasiswa pencipta alat Diki Dirgantara mengungkapkan, rancangan penelitiannya sendiri sudah dimulai sejak setahun lalu.
"Sebelum membuat alat, kita merancang terlebih dahulu alatnya seperti apa, mekanisme dan juga cara kerjanya seperti apa. Kerangka teknis perancangan kami buat dulu," beber Diki saat diwawancara Tribun Lampung, Sabtu (12/9/2020).
• 4.194 Mahasiswa Baru Itera Dikukuhkan, Jefri Dabukke Sarimatondang Didapuk Jadi Mahasiswa Termuda
• Rekor Baru, Ada Penambahan 44 Kasus Covid-19 di Lampung
Awal terfikir membuat alat pemanen energi bermula dari pengalamannya yang pernah kerja praktek di Lentera Bumi Nusantara di Tasikmalaya, Jawa Barat saat semester enam.
"Di mana di sana memanen energi dari angin, saya berpikiran untuk melakukannya secara hybrid yaitu memanfaatkan kecepatan angin, curah hujan, dan intensitas matahari secara bersamaan," papar pria kelahiran Lampung Timur, 9 April 1998.
Alat pemanen energi tersebut diberi nama Multi Energy Source Harvesting and Live Oversee on Phonemobile (MESH & LOOP).
“Prinsip kerja dari alat ini adalah dengan memanen energi yang berasal dari angin, air hujan dan matahari yang kemudian disimpan melalui aki serta dapat dipantau menggunakan aplikasi dalam gawai,” ujar Diki.
Hasil penyimpan energi listrik dapat digunakan untuk menyuplai energi listrik berdaya rendah seperti menghidupkan bohlam lampu.
Alat tersebut juga dapat bekerja dengan menyesuaikan waktu penggunaannya, seperti ketika beban puncak atau ketika terjadi pemadaman listrik.
Alat ini dilengkapi automatic transfer switch (ATS) yang diprogram berdasarkan waktu menyala dan ketersediaan jaringan listrik PLN.
Selain itu alat ini dilengkapi fitur monitoring terpadu yang dapat dipantau dengan aplikasi dari ponsel pintar sehingga dapat memberikan informasi secara real time.