Tribun Bandar Lampung
Obat ARV untuk ODHA Alami Kelangkaan di Bandar Lampung, Komunitas Harap Solusi Diskes
Sejak pandemi corona atau Covid-19 terjadi, obat antiretroviral (ARV) untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Lampung, mulai mengalami kelangkaan.
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Sejak pandemi corona atau Covid-19 terjadi, obat antiretroviral (ARV) untuk orang dengan HIV/AIDS (ODHA) di Lampung, mulai mengalami kelangkaan.
Hal tersebut diungkapkan Rendi Handika selaku ARV Community Support dari Indonesian AIDS Coalition (IAC), dalam Term Of Reference Establishment The Networking with Media at Local Level (Media Gathering), di Aula PKBI Lampung, Senin (14/9/2020).
Menurut Rendi, kelangkaan terjadi bukan hanya di Bandar Lampung, tapi juga terjadi di beberapa kabupaten di Lampung, contohnya seperti Tulangbawang.
Kelangkaan tersebut membuat stok ARV di Lampung yang seharusnya cukup untuk tiga bulan ke depan, stoknya menjadi hanya cukup untuk satu bulan ke depan.
Padahal stok amannya, untuk tiga bulan ke depan
Kelangkaan tersebut membuat ODHA harus mengganti jenis ARV yang biasa diminumnya dengan jenis ARV yang lain, dan itupun harus dibagi-bagi dengan ODHA yang lain.
"Kami sangat berharap, kelangkaan ARV di Lampung segera mendapatkan solusi dari Dinas Kesehatan. Sebab ARV penting bagi ODHA untuk mengendalikan HIV," ujar Rendi Handika, Senin.
Apalagi jumlah ODHA di Lampung sampai saat ini terus mengalami penambahan.
Kebanyakan ODHA adalah orang-orang yang masih berada dalam usia produktif.(Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)