Laksamana Pertama TNI Suharto La Djide Kembali Injak Lampung: Air Mata Menetes, Sembab Berlinang
Kepala Pusat Pengkajian Maritim Seskoal, Laksamana Pertama TNI Suharto La Djide, mengaku tak bisa melupakan Lampung begitu saja.
Penulis: Andi Asmadi | Editor: Andi Asmadi
Gerry Kiem Hien, owner Griya Liwet, mengatakan ia sekeluarga merasa kehilangan sejak Suharto kembali ke Jakarta dan berangkat ke Spanyol.
Ia pun membuat lukisan kapal layar KRI Dewa Ruci di dinding sisi kolam.
"Agar sosok Bapak tetap hadir dan hidup di sini," ujarnya.
Suharto memang pernah menjadi Komandan KRI Dewa Ruci. Pada 2010, ia melakukan pelayaran bersejarah keliling dunia bersama KRI Dewa Ruci.
Suharto menjabat Danlanal Lampung pada 7 November 2013 hingga 7 Mei 2015.
Tak lama ia kemudian ditugaskan ke Kota Vigo, Spanyol, untuk mengawal pembuatan KRI Bima Suci hingga kapal latih itu selesai dan berlayar ke Indonesia.
Kembali ke Tanah Air pada 2017, Suharto ditugaskan di Seskoal hingga menjabat Kepala Pusat Pengkajian Maritim Seskoal (Sekolah Staf dan Komando TNI Angkatan Laut).
Lembaga ini pada September 2020 mengalami peningkatan atau validasi organisasi, di mana Kapusjianmar yang semula dijabat pamen berpangkat kolonel kini menjadi pati bintang satu atau laksamana pertama.
Suharto pun mendapatkan kenaikan pangkat menjadi Laksamana Pertama TNI bersama 90 pati lainnya pada awal September 2020 lalu.
Bersama Kepala Koordinator Dosen (Kakordos) Seskoal Laksamana Pertama TNI Bambang Pramushinto.
Di Lampung, pada Selasa (15/9), Suharto La Djide datang bersama Bambang Pramushinto dan tim Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) Seskoal.
Mereka berkunjung ke Markas Brigade Infanteri 4 Marinis/BS di Piabung, Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.
Tim LP2M Seskoal yang dipimpin Bambang disambut Komandan Brigif 4 Marinir/BS Kolonel Mar Nawawi beserja jajaran.
Kunjungan itu merupakan study tour siswa Seskoal untuk menambah wawasan dan informasi dari satuan satuan di bawah jajaran TNI AL.

Kegiatan dilanjutkan peninjauan lahan ketahanan pangan dan kolam ikan air tawar yang ada di belakang Mako Brigif 4 Marinir/BS.
Lalu menuju ke pantai Marine Eco Park untuk meninjau Keramba Jaring Apung (KJA) binaan Kimabrigif 4 Mar/BS.
Mereka juga melaksanakan kegiatan bakti sosial dengan memberikan sembako kepada warga sekitar yang kurang mampu, serta melakukan pelestarian pesisir pantai dengan melaksanakan penanaman pohon nangrove.(*)
(tribunlampung.co.id)