Celana Dalam Bekas DJ Candy Dinar Jadi Rebutan 3 Orang, Kini Jadi Milik Pembeli Rp 50 Juta

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID  - Tak dapat penghasilan selama 7 bulan belakangan, DJ Dinar Candy nekat menjual celana dalamnya seharga Rp 50 juta.

Siapa sangka belum ada 24 jam ditawarkan, lelang celana dalam bekas Dinar Candy ternyata sudah berhasil terjual.

Tak main-main sang pembeli ternyata benar-benar membeli celana dalam sang DJ dengan harga fantastis yakni Rp 50 juta.

Awalnya Dinar Candy mengira sosok pria pembeli celana dalamnya ini hanya tipu-tipu.

Namun betapa terkejutnya Dinar Candy saat sang pembeli benar-benar mengirimkan bukti pembayaran sebesar Rp 50 juta untuk membeli barang pribadinya tersebut.

Sebelumnya perempuan yang berprofesi sebagai DJ ini mengaku sengaja menjual barang bekasnya tersebut lantaran tak memiliki penghasilan lagi.

• VIDEO Istrinya Sering Dapat Peran Pelakor, Suami Tyas Mirasih Sempat Protes dan Heran

• VIDEO Pria Pamer Uang Kartu Prakerja Cair Dipakai untuk Pesan Wanita

• VIDEO Marshanda Akui Kangen Berat Sang Ayah, Minta Kembali Dalam Kondisi Apapun

• VIDEO Ditetapkan jadi Tersangka, Emak-emak Penggunting Bendera di Sumedang Terancam 5 Tahun Penjara

Diakui Dinar Candy selama tujuh bulan belakangan ia sudah tak memiliki penghasilan lantaran terdampak Covid-19.

SAKSIKAN VIDEO BERITA SELENGKAPNYA DISINI

Untuk itulah artis 27 tahun ini nekat menjual celana dalam bekasnya dengan harga yang mahal.

Berikut pernyataan lengkap Dinar Candy:

"Hai guys selama 7 bulan aku tidak ada penghasilan yang jelas karena corona, ditambah lagi sekarang PSBB.

Jadi aku mau jual beberapa barang-barang aku. Salah satunya aku mau jual celana dalam aku, ini kancut aku.

Aku mau jual seharga lima puluh juta. Jadi ini udah dipakai guys.

Jadi yang minat kalian boleh WhatsApp asisten aku.

Nanti nomornya aku cantumin di bawah.

Ini serius ya guys, jadi aku nggak main-main, makasih," ujar Dinar Candy dalam unggahan tersebut.

Dua puluh empat jam setelah mengunggah video tersebut, Dinar Candy mengumumkan bahwa celana dalamnya telah dibeli.

Ia mengungkapkan bahwa ada tiga orang yang telah menawar celana dalamnya.

Namun rupanya celana dalam tersebut jatuh ke tangan seorang stunt rider kondang, yaitu Bobby Tria Sanjaya.

Dalam unggahan di akun Instagramnya, Dinar Candy memposting bukti transfer dari Bobby Tria Sanjaya.

"SOLD OUT guyss, akhirnya kancut aku ke jual juga 50jt, makasih ya @bobbystuntrider aku jadi terharu
3 org yg nawar akhirnya bobby yg duluan trasfer!!" tulis Dinar Candy.

Dinar Candy Tak Berani Manggung Setahun Selama Masa New Normal

Selama masa new normal di masa pandemi virus corona, Dinar Candy mengatakan dirinya akan tetap menganggur sebagai Disc Jockey (DJ).

Setidaknya dalam setahun ini ia memperikirakan tidak akan manggung sebagai DJ di kota manapun.

"Masih pending semua kerjaan jadi persiapan buat new normal itu baru planing-planing, kaya 'ah aku mau bikin ini, mau bikin itu' tapi belum direalisasikan dan belum tentu terealisasi," kata Dinar Candy saat ditemui di kawasan Semanggi, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.

"Karena nggak tahu ke depannya itu new normal itu kaya gimana.

Karena menurut aku tuh persiapannya tuh harus nganggur setahun karena aku biasanya itu tour ke luar kota dan mengghibur orang.

Kalian bayangkan kalo misalkan aku nge-DJ terus itu masih ada corona," tutur Dinar Candy.

Dinar Candy bahkan mengatakan dirinya bisa jadi akan mengalami bangkrut berkepanjangan bila terus menerus tak bisa manggung.

"Jadi kayaknya buat normal lagi pekerjaan aku bakal sangat jauh, jadi aku bakal bangkrut kepanjangan," ucap Dinar Candy.

"Karena belum ada gantinya, maksudnya penghasilan aku yang sebelumnya sama yang sekarang itu belum ada gantinya," terangnya.

Banyaknya jadwal manggung yang dibatalkan karena pandemi virus corona membuar Dinar Candy mengalami kerugian hingga ratusan juta.

Kini ia mengandalkan penghasilan dari live streaming bersama brand-brand yang bekerja sama dengan dirinya untuk bisa terus mendapatkan penghasilan.

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com

Videografer Tribunlampung.co.id/Bambang Irawan