Kerusuhan di Kendari
Kerusuhan di Kendari, Massa Berpakaian Serba Hitam Marah dan Kejar Warga yang Rekam dan Foto Pendemo
Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan menjelaskan keributan bermula dari salah satu LSM setempat.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Kerusuhan terjadi di Wuawua, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (17/9/2020) siang.
Peristiwa tersebut terjadi setelah aksi unjuk rasa yang melibatkan massa.
Awalnya, sejumlah orang berpakaian serba hitam memblokade jalan hingga tak bisa dilalui pengendara.
Situasi mulai memanas ketika aksi blokade jalan tersebut diabadikan warga.
Warga yang diketahui merekam dan memotret aksi ini kemudian dikejar hingga dikeroyok oknum pengunjuk rasa.
Tak sampai di situ, oknum pengunjuk rasa juga melakukan tindakan brutal dengan merusak fasilitas umum.

• 11 Orang Ditangkap Buntut Kerusuhan Aksi Hari Buruh, Kantor Dijarah dan Dibakar
• Kisah Pernikahan Wanita Hindu di Kampung Muslim saat Kerusuhan Pecah di India
Marka jalan dicabut, sejumlah toko dilempari hingga kacanya pecah.
Kabid Humas Polda Sultra Kombes Pol Ferry Walintukan menjelaskan keributan bermula dari salah satu LSM setempat.
"Ya memang ada aksi perusakan oleh sejumlah massa di sepanjang Jalan MT Haryono, namun bukan kerusuhan ya."
"Cuma mecahin kaca-kaca dan lampu-lampu dan memang ada sejumlah orang yang nakutin warga yang melintas," kata Kombes Pol Ferry Walintukan, Kamis (17/9/2020).
Dia menjelaskan, sebelum merusak sejumlah fasilitas di jalan, massa tersebut sempat berunjuk rasa meski tidak mengantongi izin.
"Sebelumnya massa tersebut memang melakukan demo terkait adanya salah satu postingan tokoh masyarakat yang dianggap menghina di media sosial."
"Namun itu kasus itu sudah selesai, dan walaupun demo yang dilakukan mereka tak berizin, namun tetap dikawal sejumlah aparat kepolisian."
"Tapi usai demo dan tanpa pengawalan ternyata mereka melakukan pengrusakan," kata Kabid Humas.
Dia menambahkan, situasi Kota Kendari saat ini sudah kondusif.