Berita Nasional
Kisah Janda Miskin Hidupi 3 Anak dan Tinggal di Gubuk Reyot, Wayah Anak Dilangkahi Tikus
Kisah janda miskin menghidupi sendiri tiga anak dan seorang cucu di Serpong, Tangerang Selatan..
Atap kamar mandi bahkan sudah tidak tertutup karena bangunan miring asbab diterpa angin.
Nuraini bercerita, ia tinggal di rumah reyot itu sejak pindah dari rumah mertuanya yang dijual untuk kebutuhan ekonomi.
Mulanya, rumah tak layak huni itu diperuntukkan sebagai pondok untuk sekedar berteduh setelah bertani.
Saat Nuraini masih serumah dengan mertuanya, sempat ada kebun kacang di Kampung Jaletreng yang ia garap meskipun bukan pendapatan utama.
Setelah rumah mertuanya dijual, dan suaminya dipecat dari pekerjaannya, pondok itu dijadikan rumah tinggal.
Nuraini tinggal bersama suami dan tiga anaknya, serta seorang cucunya.
Anak pertamanya sudah menikah, namun saat lahir anak pertama, sang suami meninggalkannya begitu saja.
"Tadinya kan tani, kan pohon kacang buat neduh.
Karena suami saya enggak punya uang enggak kerja jadi dijadiin rumah," ujar Nuraini.
Sejak 2016, sang suami bekerja serabutan, demi bertahan hidup.
Pada 21 Agustus 2020 lalu, sang suami meninggal dunia dan dimakamkan persis di sebelah rumah reyot itu.
Nuraini kini harus mengurus tiga anak dan satu cucunya.
Selama empat tahun itu, rumah gubuk Nurani kerap disambangi hewan berbahaya, seperti tikus, ular bahkan kalajengking.
"Kalau tikus sudah jadi teman kali.
Baju rapih malemnya bolong. Kadang muka anak saya dilangkahin," ujarnya.
