Penanganan Covid

Korban Jiwa Akibat Covid-19 di Bandar Lampung Capai 20 Pasien, Herman HN: Semua Harus Gotong Royong

Kota Bandar Lampung memiliki cacatan korban jiwa akibat Covid-19 sebanyak 20 orang hingga Jumat (2/10/2020).

Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Noval Andriansyah
ISTIMEWA
Ilustrasi - Korban Jiwa Akibat Covid-19 di Bandar Lampung Capai 20 Pasien, Herman HN: Semua Harus Gotong Royong. 

Laporan Reporter Tribunlampung.co.id V Soma Ferrer

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Kota Bandar Lampung memiliki cacatan korban jiwa akibat Covid-19 sebanyak 20 orang hingga Jumat (2/10/2020).

Berdasarkan rilis data yang dihimpun Tribunlampung.co.id dari Instagram @dinkeslampung dan @bappeda_lampung, 60 persen atau sebanyak 12 dari 20 kasus kematian terjadi pada September 2020.

Berikut rincian kasus kematian Covid-19 di Kota Tapis Berseri.

Pada Maret, bertepat di akhir bulan, kasus kematian pertama terjadi di Badar Lampung.

Kemudian saat April dan Mei, tercatat kasus kematian bertambah tiga di masing-masing waktu.

2 Pekan di Rawat di RSUD Menggala, Tiga Pasien Covid-19 di Tulangbawang Dinyatakan Sembuh

Gelapkan Dana Desa, Mantan Kades di Lampung Selatan Rugikan Negara hingga Rp 200 Juta Lebih

Sehingga kasus kematian berubah menjadi tujuh.

"Tiga kasus bertambah pada April dan tiga kasus pada Mei," tulis keterangan bergambar pada akun tersebut.

Sempat membuat tenang, tidak terjadi penambahan kasus dalam kurun waktu dua bulan berikutnya.

"Jumlah kematian pada bulan Juni tetap berada pada angka tujuh kasus. Serupa pula dengan yang terjadi pada Juli," sebut akun tersebut dalam keterangan bergambar.

Kemudian, pada Agustus, kasus kematian bertambah satu. Dengan total kasus kematian di Bandar Lampung menjadi delapan kasus.

Puncaknya, pada September di Ibu Kota Provinsi Lampung tersebut tercacat 12 kasus kematian.

Sehingga total kasus kematian menjadi 20 kasus.

Selanjutnya, belum ditemui adanya kasus kematian akibat Covid-19 pada Oktober 2020.

Ketua DPRD Kota Bandar Lampung Wiyadi menegaskan, masih perlu diperkuatnya kebiasaan baru dalam pencegahan covid-19.

"Sudah disampaikan bahwa yang paling penting ialah bagaimana menumbuhkan kesadaran masing-masing individu tentang kebiasaan penerapan protokol kesehatan," ungkap Wiyadi, Jumat (2/10/2020).

Bahkan, menurutnya, Adaptasi Kebiasaan Baru tidak akan berlangsung maksimal tanpa peran serta masyarakat.

"Ini terkait 3M, yakni memakai masker, menjaga jarak dan membersihkan tangan (PHBS)," sebut Wiyadi.

Untuk itu, ia mengharapkan, adanya kerja sama antar lintas sektor termasuk masyarakat untuk memerangi hal itu.

Ucapan serupa juga diutarakan Wali Kota Bandar Lampung Herman HN.

Saat diwawancara, ia meminta kontribusi masyarakat dalam memerangi pandemi Covid-19.

"Di Bandar Lampung positifnya bertambahnya semakin tinggi. Kadang belasan, bahkan pernah mencapai 21 kasus dalam sehari," sebut Herman HN.

"Ya semua harus bergotong royong, tidak bisa kalau diatur semua oleh wali kota. Ini kepala saya sudah puyeng dengan penambahan itu," imbuh Herman HN.

Ia mengatakan, pengoptimalan pencegahan selalu dilakukan setiap harinya.

"Patroli dan penyemprotan setiap hari berjalan," tandas Herman HN.

Untuk diketahui, hingga hari ini, Bandar Lampung masih berada dalam zona oranye resiko persebaran Covid-19.

Di mana per 2 Oktober 2020, Bandar Lampung memiliki 338 kasus konfirmasi.

Dengan rincian 246 dinyatakan sembuh dan 20 meninggal dunia.

Sementara lainnya masih dalam masa isolasi.

Catatan Redaksi: Bersama lawan virus corona.

Tribunlampung.co.id mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3 M (Memakai masker, rajin Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).

(Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)

Sumber: Tribun Lampung
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved