Berita Nasional

Lewat Medsos Dosen Janjikan Nilai A Bagi Mahasiswa yang Turun ke Jalan Tolak UU Cipta Kerja

"Daripada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif, agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar.

Editor: Romi Rinando
Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
Ribuan massa yang berasal dari gabungan mahasiswa dan buruh melakukan longmarch menuju gedung DPRD Lampung, Rabu (7/10/2020). Ribuan massa aksi tersebut terlihat memadati Jalan Wolter Monginsidi, Bandar Lampung, sehingga membuat ruas jalan nasional tersebut lumpuh seketika. Fakta Aksi Ribuan Mahasiswa Tolak UU Cipta Kerja Disahkan, Lumpuhkan Pusat Kota hingga Disusupi. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID-  Aksi mahasiswa turun ke jalan menolak UU Cipta Kerja menjadi perhatian seorang dosen Universitas Wijaya Surabaya,. 

Dosen bernama Umar Sholahudin berjanji memberikan ganjaran nilai A bagi mahasiswanya yang berdemonstrasi menolak UU Cipta Kerja di Surabaya.

Menurutnya, terjun ke jalan dirasa menjadi sarana belajar yang lebih efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan, dibandingkan hanya mengikuti pelajaran daring.

"Daripada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif, agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," kata Umar.

Umar menjelasakan, penolakan UU Cipta Kerja penting dilakukan oleh mahasiswa.

Sebab, disahkannya UU tersebut akan memengaruhi kondisi mahasiswa ketika terjun ke dunia lapangan kerja.

Aksi unjuk rasa di Kawasan pusat perdagangan di Kendari berakhir anarkis di pusat perdagangan, dua polisi terluka dan lima pendemo diamankan
Aksi unjuk rasa di Kawasan pusat perdagangan di Kendari berakhir anarkis di pusat perdagangan, dua polisi terluka dan lima pendemo diamankan ((KOMPAS.COM/KIKI ANDI PATI))

Aksi Demo Tolak UU Cipta Kerja Ricuh di Malang, Bunyi Ledakan Terdengar

Dua Ribuan Brimob dari Luar Pulau Jawa Dikerahkan dalam Pengamanan Demo UU Cipta Kerja

Anggota DPR Partai Demokrat Ungkap Kejanggalan Pengesahan UU Cipta Kerja

"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," tutur Umar.

Menurut Umar, ada dua alasan yang membuat mahasiswa harus menolak UU Cipta Kerja.

Pertama, UU tersebut akan berdampak kepada mahasiswa setelah lulus dan bekerja.

"Omnibus law tidak hanya berdampak bagi buruh, tapi bagi elemen lainnya termasuk mahasiswa saat nanti dia bekerja," katanya.

Alasan kedua, kata dia, ikut berdemonstrasi merupakan sarana belajar yang efektif bagi mahasiswa sebagai agen perubahan.

"Dari pada hanya belajar di kelas atau daring, turun ke jalan menurut saya lebih efektif agar mereka ikut merasakan perjuangan rakyat," jelasnya.

Meski menjanjikan nilai A bagi mahasiswa yang ikut berdemo, Umar tetap meminta mereka menjalankan protokol kesehatan.

Imbauan ini diberikan untuk menekan penyebaran Covid-19 di tengah pandemi.

"Menjaga jarak dan memakai masker wajib dilakukan saat aksi turun ke jalan," ujar Umar.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved