Pilkada Bandar Lampung
Rycko-Yusuf-Eva Siap Adu Gagasan pada Debat Kandidat Pilkada Bandar Lampung 2020
Ketiganya bahkan mengaku tidak memiliki persiapan khusus karena sudah menguasai persoalan di Bandar Lampung.
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Kiki Adipratama
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Tiga calon wali kota Bandar Lampung menyatakan siap mengikuti debat tahap pertama pada Rabu (14/10/2020) mendatang.
Ketiganya bahkan mengaku tidak memiliki persiapan khusus karena sudah menguasai persoalan di Bandar Lampung.
Calon wali kota Bandar Lampung nomor urut satu, Rycko Menoza misalnya.
Ia mengaku sangat siap mengikuti debat tersebut dan tidak ada persiapan khusus untuk tampil.
"Tak ada persiapan khusus, karena materinya yang selama ini menjadi permasalahan di kota (Bandar Lampung)," ujar Rycko Menoza kepada Tribun, Minggu (11/10/2020).
Menurutnya, persoalan meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah sudah sering menjadi pembahasan dalam diskusi-diskusi publik.
Selain itu, hal tersebut juga selalu disampaikan olehnya kepada masyarakat dalam kesempatan tatap muka.
"Iya sebetulnya kan itu selalu jadi penyampaian ya, termasuk kita juga sudah menyampaikan ke masyarakat pada setiap kesempatan tatap muka," ungkap Rycko Menoza.
Calon Wali Kota Bandar Lampung nomor urut dua, Yusuf Kohar, juga mengaku siap beradu gagasan dalam debat kandidat Rabu mendatang.
"Ya kita siap, semua persiapan itu sudah sama seperti yang kita ucapkan dan sering kita sampaikan ke masyarakat tentang bagaimana konsep kita membangun kota ini," kata Yusuf Kohar, Minggu (11/10/2020).
Yusuf juga mengaku tidak ada persiapan khusus menyambut debat tersebut.
"Tidak, tidak ada persiapan belajar dengan menyiapkan materi khusus. Kita kan sudah harus menyatu dengan badan apa yang ada di visi misi kita itulah yang harus kita sampaikan dalam debat supaya masyarakat tahu," tutur Yusuf Kohar.
Sementara Calon Wali Kota Bandar Lampung nomor urut tiga, Eva Dwiana, melalui ketua tim pemenangannya Wiyadi mengungkapkan, pengalaman Eva Dwiana yang mendampingi Wali Kota Herman HN selama dua periode tentu tidak diragukan lagi untuk tampil di panggung debat publik.
Terlebih, pengalaman Eva yang pernah menjabat anggota DPRD Lampung sebelum maju menjadi calon wali kota Bandar Lampung.
Karena itu, Eva tidak memiliki persiapan khusus untuk beradu gagasan dalam debat publik itu.
"Pasangan calon melakukan aktivitas seperti hari-hari biasa, kampanye di beberapa titik. Jadi tidak ada persiapan khusus. Insya Allah semua yang menjadi materi debat sudah sering dijalankan langsung selama ini," sebut Wiyadi.
Berbeda
Komisioner KPU Bandar Lampung Divisi Teknis Penyelenggaraan Fery Triatmojo mengatakan, ajang debat wali kota dan wakil wali kota Bandar Lampung tahun ini berbeda dengan debat-debat sebelumnya.
"Karena digelar di tengah pandemi Covid jadi ada banyak pembatasan guna mencegah penularan Covid dan pelaksanaan mengikuti standar protokol kesehatan pencegahan Covid," jelas Komisioner KPU Bandar Lampung Divisi Teknis Penyelenggaraan Fery Triatmojo, kemarin.
Ia mengatakan, debat yang berlangsung Hotel Sheraton Bandar Lampung itu akan ada lima orang panelis.
Lima orang itu dari kalangan akademisi dan tokoh masyarakat. Nantinya panelis tidak hadir secara langsung.
"Pertanyaan panelis ditampilkan dalam bentuk audio visual. Pertanyaan panelis itu direkam dan akan ditampilkan saat debat tersebut," kata Fery.
Selain itu, masing-masing calon tidak diperkenankan membawa pendukung.
Mereka hanya diperkenankan membawa sebanyak 4 orang timnya dalam acara debat publik.
Selain itu, KPU juga membatasi anggota penyelenggara pengawas pemilu yang akan hadir.
Fery mengatakan, jumlah anggota Bawaslu yang diperbolehkan hadir hanya dua orang.
"Jadi peserta debat adalah pasangan calon dan 4 orang tim kampanye, 2 anggota Bawaslu dan 5 anggota KPU. Diluar dari jumlah tersebut tidak diperbolehkan hadir," kata Fery.
Dia mengimbau seluruh pendukung dan masyarakat untuk menyaksikan langsung debat publik melalui siaran televisi, radio, dan live streaming.
Jangan Langgar Protokol
Sementara Bawaslu meminta pelaksanaan debat publik antar kandidat Pilkada Bandar Lampung 2020 digelar sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan.
Ketua Bawaslu Bandar Lampung Candrawansah mengatakan, pihaknya tak segan menunda pelaksanaan debat publik jika dinilai melanggar protokol kesehatan.
"Kami sangat berharap dengan teman-teman KPU dalam acara debat memperhatikan protokol kesehatan. Kami mempunyai hak untuk menunda apabila ditemukan dalam kegiatan tersebut tidak mengindahkan protokol kesehatan," ujar Candrawansah, Minggu.
Candra mengaku, sesuai dengan PKPU No 13 Tahun 2020 tentang Pilkada Serentak Lanjutan dalam Kondisi Bencana Nonalam Covid-19 secara jelas mengatur protokol kesehatan dalam tahapan Pilkada Serentak 2020. Mulai dari, menjaga jarak, menggunakan masker, hingga pembatasan jumlah maksimal kegiatan.
"Tentunya jaga jarak, tidak berkerumun dan yang lain tidak lepas dari pengawasan Bawaslu Bandar Lampung," jelas Candrawansah. (Tribunlampung.co.id/Kiki Adipratama)