Tribun TV Lampung
Wajah Tirus dan Awet Muda dengan Hifu
Sejak 2 tahun lalu, hifu menjadi salah satu treatment yang populer di kalangan wanita di Lampung. Sebenarnya apa itu hifu?
Penulis: Jelita Dini Kinanti | Editor: Reny Fitriani
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Jelita Dini Kinanti
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDARLAMPUNG - Sejak 2 tahun lalu, hifu menjadi salah satu treatment yang populer di kalangan wanita di Lampung.
Sebenarnya apa itu hifu?
Penanggung Jawab Kusuma Beauty Clinic dr Vonny Ovia R, Dipl. CIBTAC mengatakan, hifu adalah treatment menggunakan alat dengan gelombang ultarasound yang ditembakan ke jaringan kulit.
"Tujuannya untuk merangsang kolagen dan serat fibrinoblast sehingga kulit menjadi tampak lebih kencang dan awet muda," ujar dr Vonny dalam Webinar Bersama dengan Tribun Lampung dengan Tema Wajah Tirus dengan Hifu yang dipandu Reporter Tribunlampung.co.id Dini, Kamis (15/10/2020).
Selain membuat kulit menjadi kencang, hifu juga bisa membuat bentuk wajah menjadi v shape atau lebih dikenal sebagai wajah tirus, seperti wajah wanita korea.
TONTON DI SINI: Wajah Tirus dengan Hifu
Kebanyakan yang menginginkan wajah tirus adalah wanita yang memiliki pipi chubby.
Bukan hanya itu, hifu juga bisa menaikan kelopak mata turun, menghilangkan kantung mata, menghilangkan double chin yang membuat dagu menjadi berlipat, kerutan di daerah leher, mengecilkan lemak dibawah lengan, dan mengencangkan area perut.
Namun semua itu tidak bisa didapatkan instan, yang artinya tidak bisa sesaat setelah hifu langsung kelihatan hasilnya.
Biasanya hasilnya baru kelihatan setelah jangka waktu seminggu.
Dua minggu setelah hifu, dokter akan meminta pasien kontrol untuk melihat apakah butuh dilakukan hifu ulang atau tidak. Dokter juga akan bertanya ke pasien apakah mau melakukan hifu ulang atau tidak.
Saat melakukan hifu dokter akan melihat dahulu kondisi pasien.
Apakah cukup dengan hifu saja, atau harus dikombinasikan dengan treatment lain.
Misal pipinya chubby karena rahang besar, harus dikombinasikan dengan botox.
"Sebelum mengkombinasikannya, saya komunikasikan dengan pasien, beserta dengan penjelasan kenapa harus dikombinasikan. Itulah mengapa penting komunikasi antara dokter dengan pasien," urai dr Vonny. (Tribunlampung.co.id/Jelita Dini Kinanti)