Berita Nasional
3 Kakak Beradik di Ende Ditemukan Meninggal dalam Sumur, Polisi Ungkap Penyebabnya
Peristiwa mengenaskan tiga kakan beradik kandung meninggal dalam sumur tersebut terjadi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
TRIBUNAMPUNG.CO.ID - Tiga kakak beradik kandung meninggal dunia di dalam sumur karena terjatuh dan hendak menolong saudaranya.
Peristiwa mengenaskan tiga kakan beradik kandung meninggal dalam sumur tersebut terjadi di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur.
Tiga bersaudara asal Dusun Anaranda, Desa Mautenda, Kecamatan Wewaria, Kabupaten Ende, meninggal bersamaan dalam satu sumur.
Mereka terjatuh saat sedang menggali sumur tersebut, Sabtu (17/10/2020, sekitar pukul 10.30 WITA.
Sementara satu saudara sepupu mereka saat ini masih dirawat di puskesmas setempat karena kepalanya terluka.
Kasat Reskrim Polres Ende AKP Laurensius menjelaskan, peristiwa itu terjadi ketika tiga bersaudara dan satu sepupunya itu sedang menggali sumur untuk Benyamin.
Bambang, saat itu masuk duluan di dalam sumur dan berniat naik dari bawah sumur ke atas tanpa menggunakan tangga.
Saat merangkak di dinding sumur itulah, Bambang terjatuh.
Baca juga: Sambil Tersenyum, Mat Nadin Mengaku Puas Sudah Bunuh Tetangga Sendiri
Baca juga: Pencuri Bobol Warung, Masak Mi Ayam Sendiri dan Menyantapnya hingga Bawa Kabur Pentol Bakso
Baca juga: Awalnya Cuek, Gadis Kembar Trena dan Treni Akhirnya Bisa Berkumpul setelah 20 Tahun Pisah
Niat membantu, malah jadi korban
Benyamin, kakak Bambang, kemudian berupaya membantu adiknya. Ia pun turun, tanpa menggunakan tangga.
Tapi Benyamin pun ikut terjatuh di pertengahan sumur.
Datanglah Donatus, adik dari Benyamin dan Bambang, dan sepupunya, Ferdinandus.
Mereka kemudian berupaya turun dengan tali.
Namun seperti halnya dua saudaranya, keduanya juga ikut terjatuh ke sumur.
"Ketiga bersaudara, Benyamin, Bambang, dan Donatus tidak tertolong. Ketiganya kakak beradik kandung.
Sementara Ferdinandus kini sedang dirawat di Puskesmas Welamosa," kata Laurensius dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Sabtu malam.
Laurensius mengungkapkan, 15 menit berselang, warga dan polisi datang menolong para korban. Keempat korban dianggap mengalami kecelakaan saat kerja.
Ada air setinggi 1,5 meter dalam sumur
Kepala Desa Mautenda Yohanes Seko dalam keterangannya mengatakan, ketiga korban yang meninggal saat menggali sumur itu adalah warganya. Mereka merupakan kakak dan adik kandung.
"Mereka sama-sama gali sumur milik almarhum Benyamin di Dusun Mautenda 2," kata Yohanes.
"Awalnya, Bambang jatuh, kemudian Benyamin (kakaknya) mau bantu, tetapi jatuh juga. Lalu adiknya dan saudara mereka turun pakai tali, tetapi terjatuh juga," katanya.
Ia juga membenarkan jika Ferdinandus, sauda asepupu ketiga kakak beradik tersebut, saat ini harus dirawat di puskesmas karena luka di kepala.
"Dalam sumur itu ada air setinggi satu setengah meter," ungkap Yohanes.
2 sahabat tewas dalam sumur
Bermaksud menolong tetangganya yang terjebak di dalam sumur, warga Semarang Jawa Tengah ikut meninggal dunia.
Sutarjo meninggal dunia saat berusaha menolong Irvani yang saat itu bermaksud menguras sumur yang terkena bangkai ular.
Dua warga Gunungpati, Semarang meninggal dunia di dalam sumur.
Kapolsek Gunungpati Kompol R Arsadi mengungkap fakta baru dalam kejadian dua orang tenggelam di sumur yang berada di Kampung Terwidi RT 2 RW 4 Kelurahan Plalangan Gunungpati Semarang, Rabu (7/10/2020).
Kedua korban Irvani maupun Sutarjo merupakan warga setempat yang tinggal bertetangga.
"Ternyata korban Irvani menguras sumurnya yang tercemar dengan bau bangkai ular," ujarnya kepada Tribunjateng.com, Rabu (7/10/2020).
• Istri Kombes Ngaku Uang Rp 70 Juta Ditransfer ke Suaminya, tapi Ngotot Tak Pernah Utang
• Anggota TNI Bunuh Anak Tentara yang Pernah Dicintainya, Korban Diseret dan Dipukuli
• Dihujat Gara-gara Buah, Artis Nia Ramadhani Naik Gunung untuk Tenangkan Diri
Kompol Arsadi menjelaskan, korban masuk ke dalam sumur yang memiliki kedalaman 15 meter, diameter 80 centimeter dan debit air 1 meter menggunakan tali dengan alat bantu pompa air yang digantung di atas sumur.
Ketika di dalam sumur korban susah bernafas yang menyebabkan korban lemas.
Pasalnya asap mesin pompa air yang digunakan korban untuk menguras air masuk ke sumur.
"Melihat kejadian itu, korban Sutarjo hendak menolong korban.
Sayangnya, ia juga ikut meninggal dunia karena dugaan tak kuat dengan kondisi dalam sumur yang dipenuhi asap," paparnya.
Dijelaskan Kapolsek, pihaknya segera meminta bantuan Basarnas, pemadam kebakaran, serta tim relawan lainnya.
Selang sekira 2 jam kedua korban bisa dievakuasi dalam kondisi sudah meninggal dunia.
"Atas kejadian tersebut pihak keluarga kedua korban menerima musibah tersebut yang dibuktikan dengan surat pernyataan," ujarnya.
Sebelumnya, dua warga tewas di dalam sumur di Kampung Terwidi Desa RT 2 RW 4 Plalangan Gunungpati Semarang, sekira pukul 10.00 WIB.
Kedua mayat korban berhasil dievakuasi oleh tim SAR Gabungan pada pukul 12.30.
Diketahui kedua korban masing-masing bernama Irvani (39) dan Sutarjo (35).
Mayat pertama yang berhasil dievakuasi yaitu Sutarjo kemudian Irvani.
Kerabat korban Irvani, Antoni (56) menuturkan, meninggalnya kedua korban bermula saat Irvani hendak menguras sumur di depan rumahnya.
Kedalaman sumur sekira 15 meter dengan diameter 80 sentimeter.
Korban Irvani menguras sumur dengan menggunakan mesin diesel berkekuatan 2,6 KW atau 3.600 rpm.
"Menurut keterangan istri korban Irvani tertimpa mesin diesel sehingga meminta bantuan tetangga paling dekat yaitu Sutarjo," bebernya kepada Tribunjateng.com.
Menurutnya, korban Sutarjo yang pertama kali datang di tempat kejadian lantas berinisiatif turun ke dalam sumur menggunakan tali.
Selain korban, ada beberapa tetangga lain yang berada di lokasi.
Nahas, ketika berniat menolong tersebut korban Sutarjo berteriak tidak kuat dari dalam sumur.
Saat hendak ditarik warga lain tali putus sehingga Sutarjo ikut terjatuh ke dalam sumur bersama Irvani.
"Kami lantas laporan ke Kelurahan yang diteruskan ke Damkar, SAR dan PMI," jelasnya.
Antoni menuturkan, kedua korban meninggalkan istri dan anak mereka yang masih kecil-kecil.
Irvani meninggalkan tiga orang anak sedangkan Sutarjo dua orang anak.
Kedua korban sama-sama bekerja sebagai sopir truk, Irvani truk antar kota, Sutarjo sopir truk pasir.
"Irvani belum lama tinggal di rumah itu, hampir satu tahun.
Dulu dia warga RT 1 RW 4 lalu pengen mandiri dari orangtua maka pindah rumah di RT 2 RW 4.
Sumur itu yang menggali juga korban sendiri," katanya.
Warga lain, Abdul Basir (50) menjelaskan, korban Sutarjo ketika turun melilitkan tali di tubuhnya di selakangan kaki bukan ditali di badan sehingga diduga menjadi sebab lepasnya tali saat hendak ditarik.
"Sutarjo teriak tidak tahan berulang kali, saat hendak ditarik tali putus," katanya.
Kedua korban langsung akan dimakamkan di TPU Desa Plalangan.
Oleh keluarga, sumur itu direncana akan ditutup dan tidak akan digunakan kembali.(Iwn)
Artikel ini telah tayang di https://regional.kompas.com/read/2020/10/17/22120891/gali-sumur-berujung-maut-3-kakak-beradik-tewas-terjatuh-1-sepupunya-luka-di.