Tribun Bandar Lampung
Belajar dari Rumah Diperpanjang hingga Januari 2021, Begini Respon Sekolah
Pembelajaran daring atau pembelajaran secara online di kota Bandar Lampung diperpanjang hingga 3 Januari 2021.
Penulis: Muhammad Hardiansyah Kusuma | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id M Hardiansyah Kusuma
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Pembelajaran daring atau pembelajaran secara online di kota Bandar Lampung diperpanjang hingga 3 Januari 2021.
Hal tersebut berdasarkan surat edaran Wali Kota Bandar Lampung Herman HN Nomor: 420 /1263/III/.01/2020.
Dalam surat tersebut dijelaskan jika perpanjangan pembelajaran secara daring ini dilaksanakan lantaran pandemi Covid-19 belum juga menunjukkan tanda-tanda membaik.
Untuk itu kegiatan pelaksanaan sekolah tetap belajar dari rumah hingga 3 Januari 2021.
Menanggapi hal ini, Kepala SMPN 4 Bandar Lampung Saino mendukung kebijakan tersebut.
Karena, menurut Saino, pada kenyataannya memang pandemi Covid-19 ini belum juga mereda.
Saino memastikan, pihaknya telah mempersiapkan pembelajaran secara daring tersebut dengan sebaik mungkin.
Meskipun pembelajaran di rumah atau jarak jauh proses pembelajaran tetap berjalan.
"Jadi walaupun pembelajarannya di rumah jarak jauh, proses pembelajaran tetap berjalan," ujar Saino, Selasa (20/10/2020).
Lebih lanjut, Saino mengungkapkan, terkait kendala selama pembelajaran secara daring akibat pandemi Covid-19 tidak terlalu banyak kendala.
"Alhamdulillah secara umum berjalan lancar, satu dua ada kendala masih dapat diatasi," tutup Saino.
Kepala SMPN 33 Bandar Lampung M Yusri juga mendukung dan mengikuti aturan dari pemerintah kota Bandar Lampung.
Menurut Yusri, untuk saat ini memang terlihat belum memungkinkan untuk melakukan pembelajaran secara tatap muka karena pandemi Covid-19 yang belum juga mereda.
"Iya kita ikuti aturan pemerintah, kelihatannya memang masih belum memungkinkan dan kita sesuai dengan petunjuk saja dan kita menyiapkan untuk mereka (siswa) karena sudah hampir semester," kata M Yusri.
Kemudian, lanjut M Yusri, pembelajaran jarak jauh atau PJJ yang dilaksanakan oleh sekolah sebagai satu satunya
alternatif pembelajaran di masa pandemi.
Pihak sekolah menanggapi hal ini dengan baik, karena memang kebijakan tersebut diambil setelah berkoordinasi dengan dinas kesehatan sebagai instansi terkait, yang menyatakan bahwa penyebaran virus cenderung meningkat, sementara kesehatan dan keselamatan peserta didik tetap menjadi prioritas utama.
Berkaitan dengan itu, sekolah harus memiliki program belajar yang menuntut inovasi bagi para gurunya.
Kendala terbesar dalam PJJ selain ketersedian kuota dan gawai yang sesuai, kata M Yusri, tampaknya kreatifitas guru harus lebih mendapat perhatian, agar hak belajar anak tetap tercukupi.
Lebih lanjut ia mengatakan memang pembelajaran daring ini tidak se efektif atau sebaik pembelajaran tatap muka.
"Iya pembelajaran daring yang jelas memang tidak sebaik dengan pertemuan atau tatap muka tetapi semaksimal mungkin kita harus tetap berbuat, sehingga apa yang disampaikan kepada siswa bisa maksimal dan kita juga berbuat untuk anak-anak, dan juga menjaga imunitas anak dan kesenjangan anak di rumah harus tetap kita jaga," tutup M Yusri.
(Tribunlampung.co.id/M Hardiansyah Kusuma)