Kasus Bobol ATM di Bandar Lampung
Beraksi di Tangerang, Pelaku Percobaan Pembobolan ATM di Bandar Lampung Cuma Dapat Rp 700 Ribu
Dua pelaku pembobolan ATM mengaku sudah lebih dari satu kali beraksi di kota Bandar Lampung.
Penulis: joeviter muhammad | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Dua pelaku pembobolan ATM mengaku sudah lebih dari satu kali beraksi di kota Bandar Lampung.
Dua orang terduga pembobolan ATM di Jalan ZA Pagaralam, Gedong Meneng, Bandar Lampung tersebut adalah Ihwan Putra (33) warga Lampung Tengah dan Najamudin (39) warga Sumatera Selatan. Keduanya dihadirkan dalam ungkap kasus di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (20/10/2020).
Bahkan, sebelum tertangkap tangan oleh warga pada Senin (19/10/2020) malam, sindikat pembobolan ATM tersebut berhasil kuras ATM milik korban di Tangerang.
Salah seorang pelaku, Ihwan Putra, merupakan resedivis kasus yang sama dan pernah menjalani pidana penjara di Lapas Bogor selama 7 tahun.
"Kalau di sini (Bandar Lampung) sudah tiga kali (bobol ATM), sebelumnya di Jateng, Jatim sama Tangerang," kata Ihwan Putra, Selasa.
Baca juga: BREAKING NEWS Identitas 2 Pelaku Percobaan Bobol ATM di Bandar Lampung Terungkap
Baca juga: Warga Kepung 2 Terduga Pelaku Bobol ATM di Bandar Lampung, Terduga Pelaku Keluarkan Pisau

Ihwan menyebut, hasil bobol ATM milik korban tidak menentu.
Terakhir kali beraksi di wilayah Tanggerang, Banten, komplotan ini hanya mendapatkan uang Rp 700 ribu.
"Kalau tadi malam belum dapat, karena baru mau masuk sudah diteriaki warga," ucap Ihwan Putra.
Modus Ganjal Exit Shutter
Kedua pelaku sindikat pembobolan ATM dengan modus ganjal exit shutter (pintu keluar uang) diamankan polisi untuk dilakukan penyelidikan.
Dua orang terduga pembobolan ATM di Jalan ZA Pagaralam, Gedong Meneng, Bandar Lampung tersebut adalah Ihwan Putra (33) warga Lampung Tengah dan Najamudin (39) warga Sumatera Selatan. Keduanya dihadirkan dalam ungkap kasus di Mapolresta Bandar Lampung, Selasa (20/10/2020).
Sindikat pembobol ATM yang diduga lebih dari dua orang, berbagi peran saat melancarkan aksinya.
Berdasarkan pengakuan Najamudin, ia kebagian peran menempel nomor operator bank palsu di depan pintu ATM.
Selain itu, ia juga yang memasang plastik mika di exit shutrer mesin ATM.
"Ganjal itu supaya kartu ATM gak bisa keluar," kata Najamudin, Selasa (20/10/2020).
Sementara rekan lainnya,lanjut Najamudin, ada yang bertugas mendatangi korban saat panik karena kartu ATM tak bisa keluar.