Tribun Bandar Lampung
Masuk Bandar Lampung, Lansia dan Anak-anak Wajib Rapid Test, Pemkot Antisipasi Lonjakan Kasus Covid
Mulai Senin (26/10/2020), Pemkot Bandar Lampung akan melakukan rapid test massal kepada setiap orang yang memasuki Kota Bandar Lampung.
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Sulis/Soma/Bayu
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Mulai Senin (26/10/2020), Pemkot Bandar Lampung akan melakukan rapid test massal kepada setiap orang yang memasuki Kota Bandar Lampung.
Rapid test tersebut akan dilaksanakan di dua pintu masuk Kota Bandar Lampung, yakni pintu masuk dari arah Natar dan dari arah Jalan Tol Trans Sumatra.
"Mulai Senin (26/10/2020) besok di Tugu Raden Intan (pintu masuk dari arah Natar) dan exit tol pos polisi Sukarame (dari tol Trans Sumatra), masyarakat yang mau masuk Kota Bandar Lampung harus rapid test semua."
"Jika reaktif tidak boleh masuk!" kata Wali Kota Bandar Lampung Herman HN, Kamis (22/10/2020).
Hal tersebut dilakukan Pemkot Bandar Lampung untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 di Kota Tapis Berseri, terutama saat libur cuti bersama pada 28 Oktober 2020 hingga 1 November 2020.
Baca juga: Anak-anak hingga Lansia Masuk Wilayah Bandar Lampung Wajib Rapid Test, Berlaku Mulai 26 Oktober
Baca juga: Sehari 50 Kasus Covid di Bandar Lampung, Satgas Covid Lampung Minta Tinjau Pembukaan Bioskop
Terlebih, pada Jumat (23/10/2020), Kota Bandar Lampung mencatatkan rekor baru kasus positif Covid-19, mencapai 50 pasien.
Pada Kamis (22/10/2020), khusus untuk mengatasi Covid di Bandar Lampung ini, Herman HN bersama jajarannya juga melakukan rapat koordinasi bersama Menkopolhukam, Menteri Dalam Negeri, Menko PKM, secara daring di Pemkot Bandar Lampung.
Dalam rapat itu, wali kota menjaskan langkah-langkah yang akan dilakukan termasuk perkembangan Covid-19 di Bandar Lampung, salah satu langkahnya adalah rapid test massal ini.
Wali kota meneruskan, nantinya di setiap titik pintu masuk Kota Bandar Lampung akan ada 10 petugas yang melakukan rapid test.
Pemkot menyediakan 5.000 alat rapid test untuk pelaksanaan selama 5 hari atau sampai 30 Oktober mendatang.
Pemkot bersama Satgas Covid-19 juga akan memperketat penjagaan di tempat-tempat wisata, termasuk tempat hiburan dan rumah makan.
Sebanyak 650 personel yang dibagi 20 tim akan diturunkan untuk melakukan patroli di tempat-tempat tersebut.
"Tiap hari tim akan patroli. Sampai swalayan juga kita pantau," jelas Herman HN.
Patuh Prokes
Dalam kesempatan itu, wali kota juga kembali mengingatkan masyarakat agar patuh protokol kesehatan termasuk saat momen libur panjang Hari Sumpah Pemuda dan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW.
"Menjelang libur tanggal 28, 29 sampai 30 Oktober, saya minta kepada masyarakat Bandar Lampung agar laksanakanlah protokol kesehatan. Apalagi kita sudah zona merah," ungkap Wali Kota Herman HN.
Dia membeberkan, kasus konfirmasi di Kota Tapis Berseri terus mengalami penambahan.
"Apalagi Bandar Lampung sudah zona merah. Hari ini nambah 19, kemarin 27, kemarin lagi 31, meningkat terus," beber Herman HN.
Menurutnya, penyumbang penambahan angka Covid tak sedikit yang berasal dari perkantoran hingga pelayanan kesehatan. Herman mencontohkan seperti dari bank, rumah sakit hingga puskesmas.
"Terpaparnya dari luar, saat perjalanan dinas atau dari keluarganya yang datang ke Lampung dan menulari. Kunjungan-kunjungan ini yang menjadi tempat penularan," imbuh Herman HN.
Belum lagi ada juga pedagang di Pasar Pasir Gintung yang turut terpapar Covid-19, usia 70 tahun dan meninggal Kamis kemarin.
Bahkan dalam kurun dua bulan sepanjang September-Oktober 2020, kasus konfirmasi di Bandar Lampung diakuinya mencapai 550 lebih.
"Harus waspada benar, semua harus lebih hati-hati," pinta Herman HN.
Teriak-teriak di Pinggir Jalan

Wali Kota Bandar Lampung Herman HN terus melakukan inspeksi mendadak (sidak) protokol kesehatan di Kota Tapis Berseri.
Terlebih peningkatan kasus terus terjadi dari hari ke hari dan bahkan membuat ibukota Provinsi Lampung ini menjadi zona merah Covid-19.
Sehari pascamelonjaknya kasus Covid-19 di Kota Bandar Lampung, wali kota 2 periode tersebut langsung turun ke jalan memantau penerapan protokol kesehatan di tengah masyarakat.
Sembari meninjau lokasi pelebaran jalan di simpang Mal Boemi Kedaton (MBK), Sabtu (24/10/2020), Herman mengingatkan masyarakat yang ditemuinya di lokasi untuk tetap menerapkan 3M (memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun di air mengalir).
Baik itu pejalan kaki, pedagang maupun pengemudi kendaraan roda dua dan juga empat, bahkan bus yang melintas di depannya.
Jika biasanya orang nomor satu di Bandar Lampung itu mengingatkan warga tertib protokol kesehatan melalui pengeras suara di dalam kendaraan yang berjalan, kini dirinya bahkan turun langsung di jalanan.
"Masker dipakai, gunakan maskernya," teriak Herman HN dari atas trotoar depan MBK sembari memberi isyarat menggunakan tangan kepada pengendara maupun penumpang roda empat yang melintas di depannya dan belum mengenakan masker.
Berulang kali dalam berbagai kesempatan Herman HN mengingatkan warganya agar benar-benar menerapkan protokol kesehatan.
Terlebih, diakuinya belum menunjukkan angka melandai terkait jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Bandar Lampung.
"Bapak Ibu tolong pakai maskernya, tetap jaga jarak," ujar Herman HN lagi.
Tak cukup hanya di depan MBK, Herman melanjutkan sidak terkait ketertiban protokol kesehatan menggunakan kendaraan menuju ke arah Rajabasa.
Lalu masuk ke arah Jalan Ratu depan Pascasarjana Universitas Bandar Lampung menelusuri jalan tersebut sampai tembus ke arah belakang Univeristas Saburai.
Sebelumnya, Herman kerap melakukan sidak penggunaan masker di kawasan pasar dan daerah pusat keramaian.
Seperti di kawasan Jalan Ikan Tongkol, Telukbetung, Pasar Bambu Kuning, Pasar Cimeng, dan beberapa titik lainnya.
Herman HN meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan terutama terkait penggunaan masker melalui pengeras suara atau Toa.
"Semuanya, baik itu pedagang, ataupun pembeli juga pengunjung pusat perbelanjaan, termasuk pasar wajib memakai masker," imbau Herman HN.
"Jangan kerumunan, jaga jarak walaupun beraktivitas di keramaian," pinta Herman HN saat melihat ada masyarakat yang berkerumun di pasar.
Tindakan Berbeda
Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Bandar Lampung Ahmad Nurizki Erwandi menambahkan, terdapat dua tindakan berbeda bila menemui hasil reaktif saat rapid test di dua posko pintu masuk Bandar Lampung.
Jika pendatang yang reaktif, maka tidak boleh masuk Bandar Lampung.
Jika warga Bandar Lampung sendiri, maka diarahkan untuk isolasi mandiri dan hasilnya diberikan kepada satgas kecamatan, pengurus kelurahan dan RT. Agar dipantau proses isolasinya.
Penularan
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Edwin Rusli menilai masuknya Badar Lampung sebagai zona merah covid-19 akibat dari meningkatnya angka konfirmasi di sektor perbankan.
"Iya, banyak banget ini yang tertular dari aktivitas perkantoran. Sebagian besarnya di sektor perbankan," ucap Edwin Rusli.
Ia menjelaskan, hampir keseluruhan pasien covid-19 yang berasal dari sektor perbankan berkategori tanpa gejala.
Sementara Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Lampung dr Reihana mengatakan, tenaga kesehatan banyak terpapar Covid dari luar rumah sakit.
Pihaknya terus melakukan evaluasi dan mengkaji asal virus yang menginfeksi para tenaga kesehatan.
"Kemungkinan terkenanya tidak saat mereka di rumah sakit. Dari tracing pasien tersebut, bukan dari pelayanan kesehatan," kata Reihana
Dirinya yakin setiap 14 hari semua petugas kesehatan di seluruh rumah sakit tersebut dilakukan screening.
"Jadi sepertinya mereka (nakes) ini didapat dari suami ataupun keluarga lainnya," kata Kadiskes Lampung ini.
(tribunlampung.co.id/lis/som/byu)