Berita Luar Negeri
Proposal Muhyiddin Ditolak Raja, Prayuth Disebut Beban Negara, PM Malaysia & Thailand Diminta Mundur
“Perdana menteri adalah penghalang dan beban utama negara. Tolong mundurlah dan semuanya akan berakhir dengan baik,” kata Sompong Amornvivat, pemimpin
Dan beberapa pemimpin tercemar korupsi UMNO, terutama mantan perdana menteri Najib Razak, telah mencoba untuk menghidupkan kembali kekayaan politik mereka.
Politisi negara, bagaimanapun, dapat dipengaruhi oleh seruan raja untuk menghindari politik, dan mengutamakan kebutuhan bangsa, kata para analis.
"Raja tampaknya mengirimkan sinyal bahwa pemerintah hari ini akan bertahan, dan Anggaran harus disahkan, dan tidak boleh ada perubahan politik, setidaknya untuk saat ini," Shazwan Mustafa Kamal, seorang rekan senior dengan konsultan risiko politik dan kebijakan Vriens & Partners.
Muhyiddin mengadakan rapat kabinet pada hari Senin yang dijadwalkan dimulai pada 11:30 waktu setempat).
Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, perdana menteri mengatakan kabinet akan membahas penolakan raja atas permintaannya.
Partai oposisi Minta PM Thailand Mundur
Partai oposisi terbesar meminta Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha untuk mengundurkan diri.
Hal itu mereka ungkapkan pada Senin (26/10/2020) ketika ketika parlemen membuka sesi khusus yang diinisiasi oleh Prayuth untuk membahas protes berbulan-bulan.
Demonstrasi yang dipimpin mahasiswa awalnya menuntut pengunduran diri Prayuth dan menyerukan konstitusi baru sebagaimana dilansir dari Reuters.
Namun akhir-akhir ini, tuntutan demonstran melebar terhadap monarki Thailand dan menyerukan reformasi untuk membatasi kekuasaan Raja Maha Vajiralongkorn.
“Perdana menteri adalah penghalang dan beban utama negara. Tolong mundurlah dan semuanya akan berakhir dengan baik,” kata Sompong Amornvivat, pemimpin partai oposisi Pheu Thai.
Prayuth menginisiasi sesi khusus tersebut setelah memberlakukan status darurat nasional pada 15 Oktober untuk menekan demonstrasi.
Namun pemberlakuan status tersebut justru membuat demonstran menjadi semakin marah dan ribuan orang kembali tumpah di Bangkok.
“Saya yakin bahwa hari ini, terlepas dari perbedaan pandangan politik kita, semua orang masih mencintai negara ini,” kata Prayuth dalam pidato pembukaannya.
Tetapi para penentang dan pemimpin protes tidak yakin kalau sesi parlemen tersebut mampu menyelesaikan krisis di Thailand.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/disebut-penghianat-oleh-mahathirtan-muhyiddin-yassin-tetap-dilantik-jadi-pm-malaysia.jpg)