Berita Luar Negeri
Proposal Muhyiddin Ditolak Raja, Prayuth Disebut Beban Negara, PM Malaysia & Thailand Diminta Mundur
“Perdana menteri adalah penghalang dan beban utama negara. Tolong mundurlah dan semuanya akan berakhir dengan baik,” kata Sompong Amornvivat, pemimpin
Mayoritas kursi di parlemen Thailand diduduki oleh pendukung Prayuth dan seluruh majelis tinggi dipilih olehnya.
AFP / CHARLY TRIBALLEAU
Perdana Menteri Thailand Prayuth Chan-o-cha. (AFP / CHARLY TRIBALLEAU)
Prayuth merebut kekuasaan pada 2014 dengan menggulingkan Perdana Menteri dari Partai Pheu Thai, Yingluck Shinawatra.
Para pengunjuk rasa menuduh Prayuth merekayasa pemilihan umum tahun lalu. Namun, Dia membantah tuduhan tersebut dan mengatakan bahwa hasil dari pemilihan umum sudah adil.
Melanggar tabu yang sudah lama ada, para pengunjuk rasa juga menyerukan agar kekuasaan raja dikurangi.
Mereka mengatakan monarki Thailand telah membantu memungkinkan dominasi militer di Negeri “Gajah Putih” selama beberapa dekade terakhir.
Pihak Istana Kerajaan Thailand tetap tidak memberikan komentar sejak dimulainya protes.
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Raja Malaysia Tolak Permintaan Kedaan Darurat, Perdana Menteri Muhyiddin Didesak Mengundurkan Diri
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/lampung/foto/bank/originals/disebut-penghianat-oleh-mahathirtan-muhyiddin-yassin-tetap-dilantik-jadi-pm-malaysia.jpg)