Berita Nasional

Remaja Tewas di Sungai, Dikira Kecelakaan Ternyata Ditenggelamkan Sahabatnya

Seorang bocah 12 tahun di Jombang, Jawa Timur dibunuh temannya sendiri gara-gara meminta uang Rp 200 ribu.

Tribunlampung.co.id/Deni
ILUSTRASI - Remaja Tewas di Sungai, Dikira Kecelakaan Ternyata Ditenggelamkan Sahabatnya 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID -- Seorang bocah 12 tahun di Jombang, Jawa Timur dibunuh temannya sendiri gara-gara meminta uang Rp 200 ribu.

Pelaku tak terima dengan ulah korban yang sudah diberi uang Rp 200 ribu tapi tak juga menuruti permintaannya.

Awalnya, MAR dikira meninggal dunia akibat kecelakaan.

MAR (12) ditemukan tewas di lokasi wisata Sungai Kedung Cinet, Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Rabu (21/10/2020).

Setelah dilakukan pemeriksaan, rupanya MAR tewas bukan akibat kecelakaan.

Polisi menemukan fakta mengejutkan bahwa MAR tewas dibunuh oleh AHR dengan cara sadis ditenggelamkan di sungai.

Pelaku sengaja mendorong korban ke sungai dan menendang leher korban yang berusaha naik ke permukaan.

Pelaku mengaku sakit hati karena AHR mengubah password Facebook miliknya lalu minta uang jika ingin tahu passwordnya yang baru.

Baca juga: Wanita Pegawai Kafe Tewas Dibunuh, Pakaian Korban Lepas saat Tubuhnya Dilempar

Baca juga: Pemuda Coba Bunuh Diri di Toilet Minimarket karena Terlilit Utang Pinjaman Online 

Polisi mengungkap MAR tewas dibunuh oleh AHR (16), rekannya sendiri.

Awalnya jenazah MAR sudah dimakamkan pada Rabu (21/10/2020).

Dua hari setelah dikubur, makam MAR dibongkar oleh Polisi pada Jumat (23/10/2020).

Makam MAR dibongkar atas permintaan keluarga.

Keluarga telah menerima hasil penyelidikan adanya dugaan korban dibunuh.

Pasalnya saat MAR tenggelam, ia pergi bersama dua rekannya, AHR dan MA (17).

Dari hasil pemeriksaan Polisi, AHR mengakui telah membunuh MAR.

KBO Satreskrim Polres Jombang Ipda Mutoib menerangkan, masalah berawal ketika MAR mengubah password Facebook milik AHR.
"Pelaku ini akun Facebook-nya passwordnya diubah sama korban," ungkap Mustoib dikutip TribunnewsBogor.com dari akun Youtube Apa Kabar Indonesia tvOne.

Saat pertama kali ditanya oleh pelaku, MAR mengaku lupa soal password pelaku.

Ketika ditanya kembali oleh pelaku, korban akhirnya mau memberitahu dengan sebuah syarat.

Pelaku mengaku dirinya diminta korban untuk membayar uang tebusan sebesar Rp 200 ribu untuk password Facebook.

"Namun minta tebusan uang senilai Rp 200 ribu," kata Mustoib.

Seusai pelaku setuju dan memberikan korban uang sebanyak Rp 200 ribu, MAR tak kunjung menepati janjinya memberikan password Facebook pelaku.

"Pelaku sudah memberikan uang Rp 200 ribu kepada korban," kata Mustoib.

Dari situ muncul niat jahat pelaku untuk menghabisi nyawa MAR.

Keesokan hari setelah membayar uang tebusan, pelaku mengajak MAR ke lokasi wisata Sungai Kedung Cinet.

Di sana pelaku mendorong korban ke sungai, dan menghalangi korban untuk kembali naik ke permukaan.

"Pelaku ini dari awal sudah ada niat untuk menghabisi korban," terang Mustoib.

Saat kejadian terjadi, terdapat seorang saksi yang juga diajak ke tempat lokasi wisata, namun sang saksi berada 10 meter dari lokasi korban dan pelaku.

"Korban berusaha meraih kakinya tersangka untuk menyelamatkan diri," kata Mustoib.

Namun pelaku justru malah menendang leher korban sebanyak tiga kali.

"Namun tersangka bukannya menolong malah menginjak leher korban sampai tiga kali,

akhirnya jatuh ke sungai akhirnya terperosok ke jurang," katanya.

Sempat Mengelak

Mustoib mengatakan, AHR awalnya enggan mengakui hal tersebut.

Pada hari MAR tenggelam ke sungai, MAR dan AHR pergi bersama ke tempat kejadian perkara (TKP).

Tak hanya mereka berdua, MA (17) yang merupakan saksi mata kasus tersebut juga ikut pergi bersama korban dan pelaku.

tribunnews
Garis polisi dipasang di area pemakaman umum Desa Sambong Dukuh, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, saat pihak kepolisian membongkar salah satu makam yang diduga menjadi korban pembunuhan, Jumat (23/10/2020). (KOMPAS.COM/MOH. SYAFIÍ ()

Saat interogasi awal, yakni ketika interogasi antara saksi dan pelaku dipisah, AHR belum mengaku bahwa ia sengaja membunuh korban.

Di sisi lain, saksi yakni MA menyampaikan fakta bahwa AHR memang sengaja mendorong MAR ke sungai.

"Setelah kita temukan, akhirnya dia (pelaku) tidak bisa mengelak, akhirnya mengakui semua perbuatannya," kata Mustoib.

Berdasarkan keterangan yang berhasil dikumpulkan, korban dan pelaku memiliki hubungan sebagai teman dekat.

Tempat tinggal mereka berdua juga sama-sama berada di RT yang sama dan saling bertetangga.

Setiap harinya, korban dan pelaku juga kerap bermain game bersama.

"Setiap hari sering ketemu," ungkap Mustoib.

Pelaku mengaku dirinya sakit hati karena password akun Facebook miliknya diganti oleh korban.

Rasa sakit hati pelaku semakin bertambah ketika ia sudah membayar korban uang ratusan ribu untuk mengembalikan password, namun tak juga diberi oleh korban.

"Karena sakit hati, diminta uang Rp 200 ribu sudah dikasih, namun dia masih belum ngasih juga akhirnya dia merasa sakit hati," kata Mustoib.

Orangtua korban dan pelaku mengaku tak mengetahui anak mereka memiliki masalah yang berujung tragis itu.

"Mereka (orangtua) tahu setelah kita kasih tahu," kata Mustoib.

Artikel ini telah tayang di https://bogor.tribunnews.com/2020/10/26/bocah-12-tahun-dibunuh-gara-gara-password-facebook-korban-pegang-kaki-pelaku-namun-lehernya-diinjak?page=all

Sumber: Tribun Bogor
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved