Gerebek Judi Sabung Ayam, Seorang Polisi Tewas Diserang Ayam Aduan yang Akan Dijadikan Barang Bukti
Tiga orang ditangkap serta tujuh ayam jago aduan, dua pisau taji, dan uang sebesar 550 Peso Filipina (sekitar Rp 160.000) disita, lapor PNA.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Seorang polisi bernama Letnan Christine Bolok Meninggal karena Diserang Ayam Aduan
Polisi di Filipina 'terbunuh' oleh seekor ayam jago selama penggerebekan sabung ayam ilegal di San Jose, Provinsi Samar Utara.
Letnan Christine Bolok terkena serangan ayam jago, terluka oleh pisau taji setajam silet yang dipasangkan di kaki ayam aduan.
Saat itu Letnan Christine Bolok menangkap ayam aduan untuk dijadikan barang bukti.
Namun saat akan ditangkap ayam aduan menyerang korban.
Pisau itu melukai paha kirinya, mengiris arteri femoralisnya, salah satu pembuluh darah arteri utama dalam tubuh yang terletak di paha.
Letnan Christine Bolok dilarikan ke rumah sakit tapi dinyatakan meninggal dunia saat tiba.

Polisi Paling Sial, Gerebek Judi Sabung Ayam, Letnan Christine Bolok Meninggal Diserang Ayam Aduan. Letnan Christine Bolok dan pisau taji ayam aduan yang membunuhnya.
Baca juga: Residivis di Tanggamus Bawa Kabur dan Gadaikan Motor Tetangga untuk Ikut Judi Yongka
Baca juga: Gubernur Edy Rahmayadi Telusuri Siapa Pemilik Judi yang Berani Buka Saat Covid-19 dan Serang Petugas
Baca juga: VIDEO Polisi Berhasil Amankan 4 Orang saat Gerebek Arena Judi di Lampung Tengah
Sabung ayam telah dilarang selama wabah virus corona.
Sebelum pandemi, sabung ayam hanya diperbolehkan di tempat yang mendapat izin pada hari Minggu dan hari libur resmi, serta selama pesta lokal yang berlangsung maksimal tiga hari, menurut kantor berita pemerintah The Philippine News Agency (PNA).

Kepala kepolisian provinsi Kolonel Arnel Apud mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa kejadian itu "sungguh sial".
Ia bahkan menyebutnya sebagai "nasib buruk yang tak dapat saya jelaskan".
"Saya tidak percaya ketika pertama kali mendengar laporan ini.
Ini adalah pertama kalinya dalam 25 tahun karier saya sebagai polisi, saya kehilangan seorang anggota karena taji ayam aduan."
Kepala kepolisian itu juga mengirimkan "simpati terdalam" kepada keluarga korban, kata PNA.
Tiga orang ditangkap serta tujuh ayam jago aduan, dua pisau taji, dan uang sebesar 550 Peso Filipina (sekitar Rp 160.000) disita, lapor PNA.
Sabung ayam sangat populer di Filipina dan biasanya dijadikan bahan taruhan sejumlah orang.
Pemilik Ayam Aduan Meninggal Kena Pisau Taji Ayam
Bukan kali saja, ayam aduan merenggut nyawa.
Saripalli Chanavenkateshwaram Rao (50), seorang laki laki di Infia, meninggal usai diserang ayam peliharaannya yang akan dipakai untuk diadu.
Insiden itu terjadi ketika dia sedang dalam perjalanan menuju tempat sabung ayam.
Ayam jago yang sudah dilengkapi dengan pisau taji di kakinya mendadak berontak dalam perjalanan.
Rao lantas mengalami luka sayat pada bagian leher akibat tersabet pisau tersebut.
Seperti dilansir CNN, Kamis (23/1/2020), insiden itu terjadi pada 15 Januari lalu.
Menurut polisi yang menangani kasus tersebut, Kranti Kumar, Rao yang merupakan warga desa Pragadavarm, Negara Bagian Andhra Pradesh, itu lantas dilarikan ke rumah sakit.
Akan tetapi lelaki dengan tiga anak meninggal kehabisan darah.
Kumar mengatakan sabung ayam itu terus berjalan setelah kematian Rao.
Menurut pegiat perlindungan hewan India, Gauri Maulekhi, sebenarnya India sudah melarang sabung ayam sejak 1960.
Namun, kegiatan tersebut masih berlangsung secara sembunyi-sembunyi sampai saat ini.
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Polisi Paling Sial, Gerebek Judi Sabung Ayam, Letnan Christine Bolok Meninggal Diserang Ayam Aduan