Berita Terkini Nasional

Diduga Briptu Rizka Tak Sendiri Bunuh Brigadir Esco, Anton: Tak Mungkin Wanita Mampu

Keraguan Anton Heriawan setelah melihat kondisi jasad Brigadir Esco Fasca Rely dan hasil autopsi.

Istimewa/TribunLombok.com
TERSANGKA - Sosok Briptu Rizka Sintiyani (kiri) tersangka pembunuhan Brigadir Esco, istri korban. (Kanan) Jenazah Brigadir Esco warga Jembatan Gantung, Kecamatan Lembar, Kabupaten Lombok Barat ditemukan warga di bawah pohon dengan leher terjerat tali, Senin (25/8/2025). Keluarga yakin Briptu Riza tak sendirian bunuh Brigadir Esco. 

TRIBUNLMAPUNG.CO.ID, Lombok Barat - Pengacara Brigadir Esco Fasca Rely, Anton Heriawan meragukan jika Briptu Rizka Sintiyani hanya seorang diri menghabisi nyawa suaminya.

Keraguan Anton Heriawan setelah melihat kondisi jasad Brigadir Esco Fasca Rely dan hasil autopsi.

Anton membeberkan pada jasad Brigadir Esco terdapat adanya pukulan benda tumpul di belakang kepala, hingga sayatan benda tajam di tangan kiri. 

Ditambahkan Anton, keluarga menduga  ada pelaku lain yang membantu Briptu Rizka dalam aksi kejinya ini.

Briptu Rizka Sintiyani telah ditetapkan tersangka pembunuhan suaminya Brigadir Esco.

Brigadir Esco sendiri ditemukan tak bernyawa dalam keadaan tubuh tergantung dan terikat di sebuah kebun yang letaknya berjarak sekitar 50 meter dari rumahnya, pada senin (25/8/2025).

Sebelum ditemukan tewas, Brigadir Esco sempat dikabarkan hilang sejak 19 Agustus 2025 lalu.

Menurut Anton Hariawan, pihak keluarga meyakini bahwa pelaku pembunuhan Brigadir Esco ini tak hanya Briptu Rizka seorang.

Pihak keluarga juga meminta polisi untuk bisa melakukan penyelidikan tersangka lain dan tidak berhenti pada Briptu Rizka saja.

"Kami apresiasi mereka bekerja siang dan malam untuk mengungkap kasus itu. Akan tetapi hasil gelar perkara kemarin kami disampaikan oleh penyidik bahwa baru satu orang yang ditetapkan tersangka."

"Kami meminta kepada penyidik untuk tidak hanya berhenti kepada si R saja," kata Anton dikutip Tribunnews.com dari Kompas TV, Minggu (21/9/2025).

Anton menuturkan, pihak keluarga merasa Briptu Rizka sebagai seorang perempuan tidak mungkin mampu melakukan pembunuhan Brigadir Esco ini seorang diri.

Hal ini bisa dilihat dari penyebab kematian Brigadir Esco, bagaimana ditemukan, hingga hasil autopsinya.

Adanya pukulan benda tumpul di belakang kepala, hingga sayatan benda tajam di tangan kiri. 

Kuat dugaan dari keluarga bahwa ada pelaku lain yang membantu Briptu Rizka dalam aksi kejinya ini.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved