Pilkada Lampung Tengah 2020

3 Cabup Janji Tingkatkan Ekonomi Rakyat, Debat Perdana Pilkada Lampung Tengah 2020 Sukses

Dalam segmen pertama, cabup nomor urut satu Loekman Djoyosoemarto, nomor urut 2 Musa Ahmad, dan nomor urut tiga Nessy Kalvia menjabarkan visi misinya.

Editor: Reny Fitriani
Tribunlampung.co.id/Syamsir
Suasana debat publik calon bupati Lampung Tengah di Hotel BBC Bandarjaya, Jumat (30/10/2020) malam. 3 Cabup Janji Tingkatkan Ekonomi Rakyat, Debat Perdana Pilkada Lampung Tengah 2020 Sukses 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Tiga calon bupati Kabupaten Lampung Tengah sama-sama berjanji akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

Hal ini terungkap dalam Debat Perdana Calon Bupati Kabupaten Lampung Tengah bertempat di Hotel BBC Bandar Jaya, Lamteng, Jumat (30/10/2020) malam.

Dalam segmen pertama, calon bupati nomor urut satu Loekman Djoyosoemarto, nomor urut 2 Musa Ahmad, dan nomor urut tiga Nessy Kalvia menjabarkan visi misinya.

Dalam visi misi tersebut ketiganya kompak ingin mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

"Adapun visi yang akan kami usung pada debat kandidat malam ini adalah mewujudkan Lampung Tengah Sejahtera, Aman, Maju, dan Berkeadilan melalui gotong royong," ujar Loekman saat membacakan visi misinya dalam debat publik semalam.

Baca juga: Video Sejumlah Polisi Berjaga di Hotel BBC Bandarjaya Lokasi Debat Cabup Lampung Tengah

Baca juga: Ada 37 Kasus Baru, 9 Kabupaten/Kota di Lampung Masuk Zona Oranye Covid-19

Untuk misinya, Loekman bersama pasangannya Ilyas Hayani Muda akan berusaha meningkatkan pelayanan pemerintah, meningkatkan ekonomi masyarakat, meningkatkan kerukunan beragama, infrastruktur, meningkatkan sumber daya manusia, memaksimalkan sumber daya alam dan lingkungan.

Calon Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad mengatakan, visinya adalah menjadikan Lampung Tengah sebagai kabupaten terbaik di Provinsi Lampung.

Untuk mewujudkan visi itu, Musa mengaku memiliki 8 program unggulan.

Di antaranya, mempercepat pembangunan infrastruktur, stabilitas keamanan, dan ekonomi masyarakat.

"Ada 8 program kerja kami Musa Ahmad-Ardito Wijaya, pertama berkaitan untuk mempercepat infrastruktur, berikutnya stabilitas keamanan, dan ekonomi masyarakat," jelas Musa Ahmad.

Sementara Calon Bupati Lampung Tengah Nessy Kalvia ingin Mewujudkan Lampung Tengah menjadi kabupaten yang Aman, Agamis, Maju dan Sejahtera.

Adapun misinya yakni mengalokasikan Rp 100 juta perkampung/tahun untuk membantu petani dan UMKM, membangun jalan, pengobatan gratis bagi masyarakat tidak mampu, memberikan bantuan Rp 100 juta puskesmas, motor jaga kampung untuk setiap kampung agar tercipta keamanan, insentif guru, pemberdayaan perempuan, pasar online.

Pada segmen kedua, masing-masing calon bupati ini melakukan pendalaman visi misinya dengan menjawab pertanyaan dari panelis.

Kali ini penyampaian dilakukan secara acak.

Calon nomor urut dua, Musa Ahmad, mendapatkan kesempatan pertama.

Musa mengatakan, guna meningkatkan perekonomian masyarakat dirinya akan menggandeng perusahaan-perusahaan besar sehingga tercipta lapangan pekerjaan.

Mengelola dana CSR dengan transparan sehingga bisa bermanfaat baik untuk seluruh masyarakat Lamteng, membuat regulasi yang baik agar dana CSR bisa bermanfaat bagi masyarakat Lamteng.

Calon bupati nomor urut tiga, Nessy Kalvia mendapat kesempatan kedua.

Ia mengatakan, untuk mensejahterakan masyarakat akan menstabilkan harga komoditas pertanian.

Sebab, harga komoditas ini menjadi pemicu belum sejahteranya masyarakat Lampung Tengah yang mayoritas petani.

Selain itu ia juga mengatakan, jika dipercaya menjadi bupati akan memberikan layanan kesehatan gratis bagi masyarakat tidak mampu.

Sehingga menjamin warga Lamteng sehat.

Sementara calon bupati nomor urut tiga, Loekman Djoyosoemarto mengatakan, akan fokus terhadap peternakan perikanan.

Ia menjelaskan, akan membagi tiga zona perikanan di Kabupaten Lampung Tengah.

Yakni, wilayah timur zona perikanan laut, wilayah tengah zona peternakan, wilayah barat zona perikanan air tawar.

Menurutnya, dengan menerapkan zona tersebut harga ikan akan stabil dan tidak akan anjlok.

"Zona ini harus kita terapkan supaya tidak ada lagi produksinya lebih . Dan mengontrol harga," jelas Loekman.

Pada segmen tiga, masing-masing calon bupati masih menjawab pertanyaan-pertanyaan panelis yang dibacakan oleh moderator.

Kali ini cabup nomor urut tiga, Nessy, mendapat kesempatan pertama.

Ia mendapat pertanyan seputar dunia pendidikan.

Nessy menjelaskan, akan menjamin pendidikan 12 tahun terjamin terlaksana, untuk anak berprestasi diberi beasiswa agar bisa melanjutkan kuliah, kita menginginkan ada perguruan tinggi jenjang pendidikan S1.

Untuk peningkatan guru dan sekolah, jika pandemi masih berlanjut akan memberi kuota gratis bagi anak tidak mampu.

Cabup nomor urut satu, Loekman, mendapat kesempatan kedua.

Ia mendapat pertanyaan seputar upaya mempercepat pembangunan di Lamteng.

Kecamatan yang tertinggal yakni berada jauh dari pusat ibukota.

Untuk mengatasi hal itu, pihaknya sudah MoU dengan UGM dalam rangka membuat grand desain sehingga apa yang dilaksanakan berdasarkan kajian-kajian ilmiah.

Cabup nomor dua, Musa Ahmad, mendapat kesempatan selanjutnya.

Ia mendapat pertanyaan bagaimana melanjutkan program agro tekno park.

Musa Ahmad mengatakan, akan mengimbau agar petani agar bisa memproduksi produk pertanian sebagaimana yang dikembangkan dalam agro tekno park.

Saling Lontar Pertanyaan

Segmen empat dan lima, yakni tanya jawab antar calon bupati.

Segmen ini berlangsung cukup menarik.

Calon Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto melontarkan pertanyaan cukup menggelitik kepada Calon Bupati Musa Ahmad.

Loekman, mempertanyakan motivasti apa yang membuat Musa Ahmad rela melepas jabatannya sebagai anggota DPRD Lampung berulang kali.

Musa pun menjawab dirinya rela mempertaruhkan apapun demi memberikan kontribusi yang terbaik untuk bumi Lampung Tengah.

Dimana, kata dia, sampai saat ini masih belum ada solusi permasalahan-permasalahan yang ada di Lampung Tengah.

Loekman pun menanggapi jawaban Musa Ahmad.

Menurut Loekman, infrastruktur memang menjadi satu persoalan di Lampung Tengah.

Namun, kata dia, itu hanya persoalan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah.

"Jadi kalo infrastruktur keterbatasan APBD itulah, maka dilakukan secara bertahap, tapi pengurusan administrasi kependudukan kita jemput bola," sebut Lokeman.

Kemudian giliran Musa Ahmad melontarkan pertanyaan kepada Nessy Mustafa.

Musa mempertanyakan bagaimana cara Nessy untuk mencegah terjadinya praktik korupsi.

Nessy menanggapi dengan santai pertanyaan Musa Ahmad.

Menurut Nessy, penempatan pemerintahan harus sesuai dengan kompetensi dan prosedur yang ada.

"Penempatan aparatur pemerintahan itu tentu harus sesuai dengan aparatur pemerintahan nya, penjaringannya juga sesuai prosedur yang melalui seleksi," tutur Nessy.

Selanjutnya, giliran Nessy Kalvia bertanya kepada Loekman.

Nessy mempertanyakan soal pelayanan kesehatan, terlebih pasien Covid-19.

"Bagaimana bapak mengatasi pasien Covid-19, sementara di Lampung Tengah belum ada Rumah Sakir yang bagus," tanya Nessy.

Loekman, sang petahana ini mengaku dalam pemerintahannya telah berjalan program jemput sakit pulang sehat.

Sehingga, kata dia, jika ada pasien Covid-19 maka akan dijemput dan diantarkan ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeluk. (Tribunlampung.co.id/Kiki/Syamsir)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved