Kader PPP, Laporkan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa ke KPK Terkait Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi

Terhadap laporan dari masyarakat ini, KPK akan melakukan analisa lebih lanjut, yakni dengan melakukan verifikasi mendalam dari data yang telah diterim

Editor: Romi Rinando
KOMPAS IMAGES/RODERICK ADRIAN MOZES
Suharso Monoarfa : Kader Senior PPP, Laporkan Kepala Bappenas Suharso Monoarfa ke KPK Terkait Dugaan Gratifikasi Jet Pribadi 

TRIBUNLAMPUNG.CO.D- Kabar tidak sedap menimpa Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa.

Suharso Monoarfa dilaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait dugaan penerimaan gratifikasi berupa carter pesawat pribadi.

Pelaporan ini dibenarkan oleh Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri kepada wartawan, Jumat (6/11/2020).

"Setelah kami cek, berdasarkan dari informasi yang kami terima, benar ada laporan yang dimaksud," kata Ali.

Terhadap laporan dari masyarakat ini, KPK akan melakukan analisa lebih lanjut, yakni dengan melakukan verifikasi mendalam dari data yang telah diterima.

"Selanjutnya akan dilakukan telaah dan kajian dari infromasi dan data tersebut," ucapnya.

Suharso Monoarfa dan Istri
Suharso Monoarfa dan Istri Nurhayati Efendi.

Baca juga: Pidato Eks Penasihat KPK di Acara Masyumi Reborn, Ingin Merubah Bangsa, Masyumi Harus Kuasai DPR

Baca juga: KPK Inggris Selidiki Korupsi yang Libatkan Garuda Indonesia

Baca juga: Lowongan Kerja KPK, Syarat dan Cara Daftar Lowongan Kerja di Stranas PK KPK Lulusan S1

Apabila dari hasil telaah dan kajian ditemukan indikasi pidana maka KPK akan menindaklanjuti laporan tersebut.

"Tidak menutup kemungkinan KPK akan melakukan langkah-langkah berikutnya sesuai hukum yang berlaku," ujarnya.

Nizar Dahlan, selaku pelapor dan juga kader senior PPP, mengatakan Suharso menggunakan pesawat jet pribadi pada Oktober 2020.

Menurutnya, fasilitas pesawat jet pribadi itu diberikan oleh seseorang saat Suharso dalam kegiatan konsolidasi partai ke Medan dan Aceh.

Diketahhui Suharso Monoarfa  merupakan mantan Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) di Era SBY. 

Namun Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatan menteri lantaran prahara di dalam rumah tangganya. Dia digugat cerai sang istri, karena menikahi wanita lain. 

Suharso Monoarfa merupakan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan.

Suharso Monoarfa lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 31 Oktober 1954.

Sebelum terjun ke dunia politik, Suharso Monoarfa berasal dari keluarga pengusaha.

Meski lahir di Mataram, Suharso Monoarfa mengenyam masa anak-anak dan sekolah di Malang, Jawa Timur.

Suharso Monoarfa pernah menikah dengan Carolina Kaluku.

Namun pernikahannya berujung perceraian pada 12 September 2011.

Tak lama kemudian Suharso Monoarfa menikah lagi dengan Nurhayati Effendi.

Pendidikan

Setelah menyelesaikan pendidikan S1 di Departemen Planologi ITB pada 1979, Suharso Monoarfa melanjutkan S2 jurusan Executive Program University of Michigan, AS, pada 1995.

Suharso Monoarfa juga mengambil S2 Executive Development Program di University of Standard, AS, pada 1994.

Pada 2014, Suharso Monoarfa menerima gelar Dr. Honoris Causa bidang bisnis oleh William Business College, University of Sydney, Australia, pada 2014.

Berikut adalah riwayat pendidikan yang telah ditempuh Suharso Monoarfa:

Pendidikan umum:

SDN Tretes II, Malang (1966)
SMPN 3, Malang (1969)
SMAN 1, Malang (1972)
Akademi Geologi & Pertambangan, Bandung (1973)
Fakultas Planologi ITB, Bandung (1978)
Tahap Persiapan Kandidat Ph.D Politik Ekonomi, Curtin University of Technology, Perth, Australia
Pendidikan khusus:
Executive Development Program (Program Pengembangan Eksekutif), diselenggarakan oleh institusi di dalam dan luar negeri,
Tarpadnas, Angkatan ke II, Lemhanas dan Kantor Menpora (1985).(2)
Karier

Setelah lulus SMA, Suharso Monoarfa pergi ke Bandung untuk belajar di Akademi Geologi dan Pertambang dan dilanjutkan ke Fakultas Planologi ITB, Bandung.

Berbekal ilmu yang dimilikinya, Suharso Monoarfa mulai bekerja di Bandung.

Berbagai perusahaan dia sambangi dan mendapatkan berbagai posisi jabatan.

Suharso Monoarfa sukses di dunia usaha selama 20 tahun.(5)

Sukses di dunia usaha, Suharso Monoarfa mencoba masuk dunia politik.

Pada pemilu 2004, ia bergabung dengan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2004-2009.

Pada tahun 2009, Suharso Monoarfa dipilih oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjadi Menteri Perumahan Rakyat di Kabinet Indonesia Bersatu II.

Belum sampai empat tahun menjabat, tepatnya tahun 2011, Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai menteri.

Karena alasan pribadi dan melanjutkan bisnisnya lagi di bidang manufaktur dan kimia.(3)

Meski tidak lagi di pusaran pemerintah, Suharso Monoarfa tetap aktif di partai.

Bahkan dia menjadi lebih aktif saat terjadinya konflik PPP antara PPP kubu Suryadadharma Ali dan Romahurmuziy.

Suharso Monoarfa yang tadinya orang kepercayaan Suryadharma Ali pilih bergabung dengan PPP Ramahurmuzy ketimbang PPP kubu Suryadharma Ali yang kini dipimpin oleh Djan Faried.

Pasca Pilpres 2014, Suharso Monoarfa dan PPP kubu Romahurmuziy memilih bergabung dengan capres terpilih Joko Widodo.

Ketimbang menjadi penyiimbang di luar kepemerintahan seperti yang dilakukan PPP kubu Suryadharma Ali.

Alhasil, Presiden Joko Widodo meminta Suharso Monoarfa untuk menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden periode 2014-2019.(tribunkaltim dan Kompasvv)

Artikel ini sudah tayang di KompasTV dengan judul :Kepala Bappenas Suharso Monoarfa Dilaporkan Ke KPK, Dugaan Gratifikasi

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved