Hari Ayah
Hari Ayah Nasional 12 November, Sejarah Panjang dan Kontroversi Hari Ayah yang Perlu Diketahui
Butuh waktu lebih dari 60 tahun sejak lahirnya gagasan itu hingga Hari Ayah benar-benar diakui sebagai hari libur di negara tersebut.
Penulis: Reni Fitriani | Editor: Reny Fitriani
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Meskipun tidak sepopuler Hari Ibu, Hari Ayah tetap dirayakan oleh banyak orang di seluruh dunia, termasuk Indonesia.
Hari Ayah Nasional dilaksanakan setiap tanggal 12 November.
Tahukah Anda bahwa Hari Ayah juga menyimpan sejarah panjang dan kontroversial.
Jika hari ibu telah ada sejak tahun 1860-an, Hari Ayah tercipta sejak tahun 1908.
Sejarah Hari Ayah
Baca juga: Kumpulan Gambar Ucapan Selamat Hari Ayah Nasional, Pas Banget untuk InstaStory atau Story WA
Baca juga: Kumpulan Ucapan Selamat Hari Ayah dalam Bahasa Inggris dan Indonesia, Bagikan saat 12 November
Hari Ayah berawal ketika sebuah gereja di Virginia Barat mengadakan doa untuk menghormati 362 pria yang terbunuh dalam ledakan penambangan batubara pada tahun sebelumnya.
Ini adalah acara pertama yang bertujuan menghormati para ayah di negara tersebut.
Sayangnya, acara tersebut berlalu begitu saja tanpa ada kelanjutannya.
Pada tahun berikutnya, seorang wanita bernama Sonora Smart Dodd memprakarsai penetapan Hari Ayah sebagai hari libur nasional.
Dodd adalah salah satu dari enam wanita yang dibesarkan oleh ayah tunggal.
Oleh karena itu, ia berpikir jika seorang ayah juga harus dihormati layaknya seorang ibu.
Setelah setahun mengajukan petisi ke masyarakat dan pemerintah setempat, Washington, negara bagian AS tempat Dodd tinggal, merayakan Hari Ayah resmi pertamanya pada 19 Juni 1910.
Selama bertahun-tahun, perayaan Hari Ayah menyebar ke berbagai negara bagian AS.
Setelah perjuangan panjang, hari ayah akhirnya dinyatakan sebagai hari libur nasional pada tahun 1972, ketika Presiden Nixon menandatanganinya sebagai undang-undang.
Butuh waktu lebih dari 60 tahun sejak lahirnya gagasan itu hingga Hari Ayah benar-benar diakui sebagai hari libur di negara tersebut.