Tribun Lampung Tengah
Bidan RS As-syifa Lampung Tengah Sempat Dikabarkan Diculik, Kuasa Hukum Beri Penjelasan
Bidan Rumah Sakit Islam As-syifa, Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, itu sempat dikabarkan diculik seorang pria pada Sel
Penulis: syamsiralam | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Syamsir Alam
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, LAMPUNG TENGAH - Berakhir sudah spekulasi terkait menghilangnya bidan SPS (23).
Bidan Rumah Sakit Islam As-syifa, Kelurahan Yukum Jaya, Kecamatan Terbanggi Besar, Lampung Tengah, itu sempat dikabarkan diculik seorang pria pada Selasa (3/11/2020) lalu.
Namun, SPS melalui kuasa hukumnya memastikan tidak ada penculikan.
Kuasa hukum Gindha Asori Wayka mengantarkan SPS ke Polres Lampung Tengah, Jumat (13/11/2020) lalu.
"Pelaku (pria yang mengantar SPS pulang) bersama korban minta didampingi menghadap Kepolisian Resor Lampung Tengah dan telah bertemu langsung dengan Bapak Yuda Wiranegara selaku Kasat Reskrim," ujar Direktur Law Firm GAW-TU Gindha Ansori Wayka, Minggu (15/11/2020).
Gindha menjelaskan bahwa DH (48), pria yang diduga membawa SPS saat terakhir menghilang, sama-sama berasal dari Desa Mulang Maya, Lampung Utara, daerah asal korban.
Baca juga: Pamit ke ATM Seorang Wanita Diculik 2 Pria, Sempat SMS Kabarkan Dibawa ke Palembang dan Lampung
"Keduanya baik, pelaku maupun korban. Sebelumnya diduga saling mengenal dan memiliki hubungan, dan pada saat kejadian pihak keluarga baik keluarga pelaku maupun keluarga korban sudah mengetahui hal ini dilakukan oleh DH," papar Gindha.
Menurut Gindha, saat menghilangnya SPS pada 3 November 2012 lalu, ada warga Desa Mulang Maya yang menginformasikan kepada keluarga bahwa DH yang membawanya pergi.
"Begitu ada informasi bahwa bidan SPS tidak pulang ke rumahnya dan dibawa oleh DH hingga hampir dua pekan, tentunya pihak DH telah ada yang memberitahukan keluarga korban," lanjut dia.
Gindha secara tegas menyatakan bahwa keluarga DH sudah berkomunikasi dengan keluarga korban.
"Terkait koordinasi antarkeluarga tentunya sudah dilakukan dan terus dilakukan. Tetapi sampai saat ini pihak keluarga korban menginginkan bidan SPS pulang dulu ke rumahnya," bebernya.
Gindha mengimbau kedua belah pihak sama-sama menahan diri sambil mencari solusi terbaik sehingga persoalan tersebut dapat segera tuntas.
"Kami juga berharap dengan kepada masyarakat untuk tidak lagi membagikan berita atau informasi dugaan penculikan tersebut," imbuhnya. (Tribunlampung.co.id/Syamsir Alam)