Berita Internasional
Cewek ABG Ditempeleng Wanita 40 Tahun di Pasar Gegara Tak Sudi Dipanggil Tante
Seorang ABG berusia 19 tahun berkelahi dengan seorang wanita paruh baya. Pemicu keributan terjadi di pasar saat kondisi tengah ramai
"Di Sumatra Selatan kakak/kak itu buat laki-laki, Di Jambi kakak itu buat perempuan," tulis @martabakanget.
"Yaampun, pasti di real life merasa dirinya ORANG PENTING," tulis @mulutsukabener
"Gue lebih muda dari si mba nya. Pernah dipanggil bu bahkan pak, padahal nama gue cewe banget. Bawa asik aja "panggil mba aja mas, masih muda saya haha" paling dia ngomong "oiya maaf mba biar sopan aja" apa susahnya sih ngomong? Kesel gue," tulis akun bernama @xaviorraa.
Tidak hanya warganet, seorang driver ojol juga ikut merespon postingan tersebut dan mengatakan dirinya pernah berada di posisi yang sama.
Sang driver ojol yang memiliki akun bernama @BLACKTHIN666 mengatakan jika dirinya pernah diberi bintang satu karena memanggil seorang pelanggan dengan sebutan 'Bu'.
"Gua driver, sejak ini viral dimana2 dlu, gua lgsg berenti pake 'pak' atau 'bu'. Bintang 1 itu momok abis soalnya. Apapun itu yg bs ngurangin chance dpt bintang 1, bakal gua lakuin pokokny klo msh wajar. n sejak itu gua make 'kak', dan sekarang baru lg deh..." tulisnya.
Dilansir Kompas.com ( grup Tribunmedan.com ), Dosen Fakultas Psikologi Universitas Indonesia Rose Mini memberikan tanggapan terkait dengan ramainya masalah panggilan "kak" tersebut.
Menurutnya, pemanggilan tertentu berpengaruh pada keinginan untuk menghormati orang lain ketika memanggil dengan panggilan tertentu.
Dalam kasus yang ramai di Twitter itu, Romy, begitu ia biasa disapa, menyebut panggilan 'kak' digunakan oleh driver kepada customer untuk menunjukkan penghormatan kepada customer yang tidak diketahui gender dan juga usianya.
"Daripada 'mas' atau 'mbak', kalau 'mas' sudah tertuju pada laki-laki, mbak tertuju pada perempuan," kata Romy saat dihubungi Kompas.com (5/7/2020).
Dia sendiri tidak melihat ada yang perlu dipermasalahkan dari panggilan 'kak' atau 'kakak'.
Pemanggilan "kak", menurut Romy, tidak serta merta menunjukkan adanya hubungan saudara, melainkan untuk lebih menghormati orang yang tidak dikenal.
"Kalau manggil nama, itu biasanya yang sudah punya hubungan dekat. Jadi, kalau misalnya ada yang manggil nama saya 'Hei, Romy' padahal saya belum terlalu kenal, tentu saya akan bertanya 'Siapa dia? Kok berani manggil nama saya begitu saja'," kata Romy.
(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Padahal Sudah Sopan, Cewek ABG Ditempeleng Wanita 40 Tahun di Pasar, Tak Senang Dipanggil Tante