Sindikat Motor Bodong di Pringsewu
Ungkap Sindikat Motor Bodong di Pringsewu, Polisi Sita Alat Ketok dan Dokumen
Petugas Tekab 308 Satreskrim Polres Pringsewu mengamankan berbagai barang bukti dari sindikat penjualan sepeda motor bodong alias berdokumen palsu.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Robertus Didik B
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Petugas Tekab 308 Satreskrim Polres Pringsewu mengamankan berbagai barang bukti dari sindikat penjualan sepeda motor bodong alias berdokumen palsu.
Kasat Reskrim Polres Pringsewu AKP Sahril Paison mengungkapkan, barang bukti tersebut diamankan dari kediaman dua pelaku.
Keduanya yakni SO alias Sawir (37), warga Dusun Sukosari, Desa Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, dan RI (48), warga Pekon Waluyo Jati, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu.
"Dari rumah pelaku RI, kami mendapatkan BB yang belum sempat dijual berupa empat unit sepeda motor, empat BPKB, dan empat STNK," ungkap Sahril, mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Kamis (19/11/2020).
Sementara dari rumah SO, polisi mendapatkan mesin gerinda, mata bor, palu kecil, dan empat buah paku (alat ketok angka), satu BPKB nopol F 6946 FFC, STNK nopol F 6946 FFC, dan STNK nopol B 3881 PIX.
Satuan Reserse Kriminal Polres Pringsewu membongkar sindikat motor bodong alias dokumen palsu.
Baca juga: BREAKING NEWS Polisi Bongkar Sindikat Motor Bodong di Pringsewu
Baca juga: Detik-detik Komplotan Curanmor Gasak 3 Motor di Indekos Bandar Lampung Terekam CCTV
Petugas menangkap dua orang yang mempunyai peran penting dalam kejahatan tersebut.
Keduanya yakni SO alias Sawir (37), warga Dusun Sukosari, Desa Kalirejo, Kecamatan Kalirejo, Kabupaten Lampung Tengah, dan RI (48), warga Pekon Waluyo Jati, Kecamatan Pringsewu, Kabupaten Pringsewu.
"Petugas Tekab 308 Satreskrim Polres Pringsewu mengamankan keduanya, Senin, 16 November 2020 kemarin," ujar Kasat Reskrim Polres Pringsewu Sahril Paison, mewakili Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri, Kamis (19/11/2020).
Ditambahkan Sahril, pelaku SO bertugas mengganti nomor rangka dan mesin sepeda motor yang diduga hasil curian.
Sementara RI bertugas menjual sepeda motor tersebut.
Kini kedua pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatannya dengan mendekam di sel tahanan Mapolres Pringsewu.
Sahril menekankan, petugas menjerat pelaku dengan pasal 264 ayat 1 dan atau pasal 266 KUHP dengan ancaman hukuman enam tahun penjara. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik B)