Tribun Bandar Lampung
Viral Dokter Asal Lampung Barat Lulus CPNS Kemenkumham RI, Ortu Biayai Kuliah dari Bertani dan Buruh
Dalam pengumuman CPNS, 30 Oktober lalu, namanya nangkring di urutan keenam dari total 47 peserta yang lolos CPNS formasi dokter.
Di sini, ia masuk kelas unggulan.
"Saya selalu masuk lima besar di Jurusan IPA (Ilmu Pengetahuan Alam). Jadi, optimistis bisa lulus kuliah kedokteran di Fakultas Kedokteran universitas negeri di Lampung," beber Ahmad.
Namun, setelah lulus SMA pada 2009 dan mendaftar jalur undangan prestasi, ternyata Ahmad gagal.
Tidak putus asa, ia mencoba peruntungan mendaftar melalui jalur tes di kampus negeri maupun swasta di Pulau Jawa.
"Satu bulan lebih saya berjuang bersama Bapak yang setia menemani. Sampai sering tidur di masjid karena sering bolak balik ke kampus antarprovinsi, sebelum akhirnya lulus di Universitas Muhammadiyah Malang," ujarnya.
Bangga
Sujarwanto, ayah Ahmad, terharu dan bangga atas pencapaian anak pertamanya.
Ia berharap buah hatinya melanjutkan ke pendidikan dokter spesialis sesuai keinginan sang anak.
"Tentu sebagai orangtua, bangga. Mudah-mudahan semakin memberi manfaat bagi masyarakat dan apa yang jadi cita-citanya ke depan mendapat kemudahan," tuturnya.
Siti Khotijah, sang ibunda, juga tak bisa menutupi rasa bahagianya.
Ia mengungkapkan, saat menabung untuk biaya pendidikan Ahmad, suami dan dirinya mengawalinya dengan menjadi buruh upahan mengangkut sayuran.
Berikutnya, mereka bisa memiliki kebun dan bertani sendiri.
"Jualan juga di pasar, selain bertani. Sedikit demi sedikit, selain untuk biaya makan, kami menabung untuk pendidikan anak. Alhamdulillah anak pertama sudah jadi dokter dan lulus CPNS. Anak kedua juga sudah selesai S2 (kuliah strata dua)," ucapnya.
Bagi Khotijah, asalkan ada kemauan, bekerja keras, berusaha, serta berdoa, apapun cita-cita bisa terwujud. Termasuk menyekolahkan buah hati hingga pendidikan tinggi.
"Walaupun, saya dan suami sekolah dasar pun nggak tamat," katanya. (Tribunlampung.co.id/sulis setia markhamah)