Advertorial

Program KOTAKU di Masa Pandemi, Kolaborasi Demi Meningkatnya Penghasilan Masyarakat Kaliawi Persada

Adapun alokasi dana dari Program KOTAKU sebesar Rp 1,5 miliar yang diperuntukkan untuk pembangunan di RT 3 Lingkungan 1, RT 5 Lingkungan 1, RT 2..

Editor: Reny Fitriani
Dokumentasi
Program KOTAKU di Masa Pandemi, Kolaborasi Demi Meningkatnya Penghasilan Masyarakat Kaliawi Persada 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Arah dan ukuran keberhasilan pembangunan kini sangat ditentukan dengan seberapa besar irisan sinergi yang bisa dilakukan oleh tiga pihak pelaku pembangunan.

Kenyataannya menegaskan bahwa hingga kini tidak mungkin semua yang tercantum dalam rencana pembangunan daerah setempat dapat diwujudkan oleh pemerintah secara sepihak.

Oleh karena itu, terdapat kebutuhan mutlak untuk mengembangkan model pembangunan yang melibatkan para pemangku kepentingan lain.

Mulai dari tahapan pengembangan, desain, hingga pengelolaannya.

Pendekatan kolaborasi Pemerintah-Swasta-Masyarakat (Public-Private-Community Partnership – PPCP) merupakan model operasional yang sinergis untuk mencapai pembangunan secara berkelanjutan.

Di mana, tiga pihak tersebut secara bersama-sama mengembangkan unit usaha/layanan yang saling menguntungkan dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat luas.

Dalam kerangka tersebut, sektor swasta akan mendapatkan keuntungan dalam jangka panjang dengan inklusivitas berimbang antara rantai produsen dan konsumen.

Kemudian sektor publik akan mendapatkan keuntungan dengan tambahan sumber daya dan nilai investasi serta keterjaminan partisipasi dan kepemilikan para pihak.

Sementara masyarakat akan meraih manfaat dengan perolehan keterampilan, pengetahuan, dan teknologi baru.

Kelurahan Kaliawi Persada yang berada di Kecamatan Tanjungkarang Pusat, Kota Bandar Lampung, merupakan salah satu dari empat kelurahan yang mendapatkan dana Bantuan Pemerintah untuk Masyarakat (BPM) Tahun 2019.

Sebagai motor penggerak dalam kegiatan Kota Tanpa Kumuh (KOTAKU) di kelurahan tersebut adalah Lembaga Keswadaayan Masyarakat (LKM) Persada Mandiri dengan beranggotakan sembilan orang.

Koordinatornya adalah Hi Chandra Kartawijaya.

Adapun alokasi dana dari Program KOTAKU sebesar Rp 1,5 miliar yang diperuntukkan untuk pembangunan di RT 3 Lingkungan 1, RT 5 Lingkungan 1, RT 2 dan RT 3 Lingkungan 2.

Berupa kegiatan pembangunan jalan rabat beton, drainase, dan sumur bor.

Pada pelaksanaan kegiatan program KOTAKU, LKM Persada Mandiri berkolaborasi dengan Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung.

Kolaborasi itu dalam hal penyediaan rumah bibit dan bibit tanaman yang ditanam di lokasi kegiatan tersebut.

Program KOTAKU di tingkat kelurahan mempunyai tahapan siklus.

Yakni, tahap keberlanjutan, di mana tahapan tersebut dapat berulang dalam kurun waktu tertentu dengan mengikuti tahapan kegiatan pembangunan Infrastruktur yang telah dibangun.

Untuk melaksanaan pemeliharaan terhadap kegiatan infrastruktur yang telah terbangun, LKM Persada Mandiri bersama masyarakat yang tergabung dalam Kelompok Pemanfaat dan Pemelihara (KPP) melakukan pemeliharaan terhadap hasil kegiatan.

Peran serta Pemerintah Kelurahan sebagai nahkoda dan masyarakat Kelurahan Kaliawi Persada sangat baik sampai saat ini.

Pada pemeliharaan hasil kegiatan, Kelurahan Kaliawi Persada juga melibatkan kaum perempuan yang terbentuk dalam wadah Kelompok Wanita Tani (KWT) Sukawangi Sejahtera.

Mereka bertugas melakukan pengelolaan terhadap rumah bibit dan tanaman yang merupakan kolaborasi dengan Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung.

Serta, pembinaan dari Penyuluh Pertanian Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung masih berlangsung sampai saat ini.

Kemudian, ada universitas yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN), yaitu Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung berupa melakukan Praktek Kerja Lapangan, serta Universitas Lampung (Unila) pada lokasi tersebut.

KWT Sukawangi Sejahtera Kelurahan Kaliawi Persada dengan Ketua Ibu Aryanah mengelola budidaya tanaman sayur dengan memanfaatkan lahan di sekitar halaman rumah, sisi jalan, dan di atas drainase.

Berbagai macam tanaman seperti lombok, terong, sawi, kangkung, seledri, tomat, cabai rawit, cabai merah, bayam, dan beraneka ragam sayur mayur lain dengan memanfaatkan lahan sempit.

Selain dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari, juga akhirnya membuat halaman dan jalan-jalan di sekitar kelurahan menjadi lebih hijau, indah ,rapi, serta asri.

Adapun hasil tanaman juga bisa diolah menjadi bahan makanan yang siap jual.

Seperti pembuatan keripik daun bayam, keripik pare yang selama ini dipasarkan di warung-warung serta outlet penjualan produk KSM di halaman kantor Pemerintah Kota Bandar Lampung setiap Jumat dan juga pada kegiatan Gelar Hasil Produk KSM Binaan BDC Kota Bandar Lampung.

Dalam satu bulan, KWT mendapatkan keuntungan dari penjualan Rp. 1.200.000. Keuntungan dari hasil penjualan dipergunakan untuk pemeliharaan, pembelian bibit, dan operasional KWT.

Dengan adanya KWT dan pengolahan hasil kegiatan tersebut, diharapkan adanya peningkatan omzet, keuntungan, dan aset KSM, sehingga berdampak pada peningkatan pendapatan.

Akhirnya pula, masyarakat di lokasi kegiatan di Kelurahan Kaliawi Persada mampu memiliki perumahan yang layak dan menciptakan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan sesuai tujuan Program KOTAKU. (Brb)

Sumber: Tribun Lampung
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA
    KOMENTAR

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved