Berita Internasional
Profil Elon Musk, Orang Terkaya Kedua di Dunia dengan Harta Rp 1.974 Triliun
Dilansir dari data Bloomberg Billionare Index, kekayaan Elon Musk tidak kurang dari 140 miliar dolar AS (Rp 1.974 triliun).
Penulis: Daniel Tri Hardanto | Editor: Daniel Tri Hardanto
Dari pekerjaan-pekerjaan tersebut, Elon mendapatkan upah sekitar 18 dolar AS per jam, yang mana pada tahun 1989 sudah cukup besar.
Elon melanjutkan perjalanannya dengan mengambil kuliah di Universitas Queens pada 1990.
Sembari kuliah, Elon tetap mencoba untuk mencari pemasukan dengan menjual bagian komputer atau komputer utuh.
"Saya bisa membuat sebuah komputer yang memenuhi kebutuhan mereka dengan biaya yang lebih murah dibanding toko," ujar Elon, dikutip pada Jumat.
Setelah lulus, pria kelahiran 49 tahun lalu itu melanjutkan studinya ke Stanford.
Namun, tidak memakan waktu lama, Elon memutuskan untuk berhenti dan mulai mengembangkan usaha rintisan bersama Kimbal.
Dua bersaudara tersebut mengembangkan sebuah software petunjuk kota untuk koran bernama Zip2, dengan modal sebesar 28 ribu dolar AS.
Empat tahun kemudian, tepatnya pada 1999, Zip2 dijual dengan harga 307 juta dolar AS.
Dari aksi penjualan tersebut, Elon mengantongi 22 juta dolar AS, yang sebagian besarnya ia gunakan lagi untuk membentuk sebuah jasa perbankan online, X.com.
Perusahaan tersebut secara cepat memutuskan untuk melakukan merger dengan pesaingnya, dan membentuk PayPal, di mana Elon menjadi pemegang saham mayoritas.
Pada 2002, eBay membeli PayPal dan Elon pun kembali mendapatkan keuntungan sebesar 180 juta dolar AS.
Berangkat dari situ, Elon memulai belajar mengembangkan bisnis eksplorasi luar angkasa melalui SpaceX.
Beberapa tahun kemudian, ia bersama rekannya menciptakan produsen mobil listrik, Tesla.

Tesla akhirnya membawa Elon menyandang status miliuner.
Kendati demikian, Elon sempat bangkrut pada 2008 setelah cerai dari istri pertamanya, yang membawa sebagian besar hartanya.