Berita Nasional
Viral Angin Puting Beliung di Laut Jadi Tontonan Warga, BMKG Beri Penjelasan
viral memperlihatkan pusaran angin menyerupai puting beliung yang terjadi di wilayah laut atau perairan
Penulis: Bambang Irawan | Editor: Heribertus Sulis
Awan jenis ini bisa terjadi di mana saja dan umumnya terjadi pada musim hujan atau musim peralihan.
Sebagian besar wilayah Bali pada awal November ini telah memasuki musim hujan.
Kemudian, puncaknya diprediksi pada Januari dan Februari 2021
"Nah, kalau saat ini kan sebagian besar wilayah Bali sudah masuk musim hujan dan sebagian peralihan dari kemarau ke hujan," kata dia
Menurutnya, waterspout ini membahayakan bagi warga yang beraktivitas di laut seperti nelayan.
Sehingga, pada musim hujan ini nelayan atau warga yang beraktivitas di laut tetap mewaspadai karena awan jenis ini bisa terjadi di mana saja.
Setiap awan yang terbentuk di dalamnya ada pergolakan seperti pusaran.
Jika pusaran angin keluar dari awan tersebut maka bisa menghasilkan puting beliung dan waterspout.
Untuk waterspout biasanya terjadi kurang dari 10 menit dan area pusarannya kecil.
Diberitakan sebelumnya, fenomena hujan es terjadi dua kali di Bali dalam sepekan terakhir.
Pertama, hujan es terjadi di Desa Pelaga, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung, Bali, pada Kamis (19/11/2020). Kemudian, hujan es kedua dilaporkan terjadi di Banjar Dinas Dadap Putih, Desa Tista, Busungbiu, Buleleng, Bali, Minggu (22/11/2020).
Prakirawan cuaca BMKG Wilayah III Denpasar Eka Putra mengatakan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dari fenomena hujan es ini.
Menurutnya, hujan es di Indonesia lumrah terjadi.
Ia menjelaskan hujan es ini disebabkan oleh adanya awan kumulonimbus
Awan yang menjulang tinggi ini memiliki kandungan es di dalamnya sehingga saat hujan turun, butiran es akan ikut jatuh.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Setelau Hujan Es, Kini Terjadi Fenomena Waterspout di Bali
Videografer Tribunlampung.co.id / Bambang Irawan