Tribun Pringsewu
Viral Video Bocah di Pringsewu Terbawa Layang-layang Terbang Setinggi Belasan Meter lalu Jatuh
Video seorang bocah di Pringsewu terbang terbawa layang-layang naga menjadi viral.
Penulis: Robertus Didik Budiawan Cahyono | Editor: Daniel Tri Hardanto
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Robertus Didik B
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PRINGSEWU - Video seorang bocah di Pringsewu terbang terbawa layang-layang naga menjadi viral.
Bocah itu mengalami nasib nahas karena terjatuh dari ketinggian belasan meter.
Akibat kejadian itu, korban mengalami patah tulang tangan.
Si bocah pun dilarikan ke Rumah Sakit Mitra Husada Pringsewu untuk mendapatkan pertolongan medis.
Tak pelak, kejadian itu membuat histeris warga sekitar.
Dari informasi yang diperoleh Tribunlampung.co.id, korban berinisial IR (12), warga Pekon Sukoharjo III Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu.
Baca juga: Main Layang-layang Ganggu Transmisi Listrik, PLN Pringsewu: Bisa Didenda Rp 2,5 Miliar
Baca juga: Ada Warga Bandar Lampung Meninggal Dunia Berstatus Suspek Covid-19, Diskes Buka Suara
Baca juga: Chord Gitar Lagu Sirna Virzha, Lirik Lagu Sirna
IR terbang terbawa layang-layang ketika bermain di lapangan dekat SMAN 1 Ambarawa, Pringsewu.

Camat Ambarawa Sutikno membenarkan peristiwa tersebut.
Dia mengatakan, peristiwa itu terjadi pada Selasa (1/12/2020) sore.
"Kemarin itu ada orang dari Sukoharjo membawa layangan besar, diterbangkan di situ. Yang narik bapaknya, yang bergelantung anaknya. Nggak tahunya putus," kata Sutikno, Rabu (2/12/2020).
Sutikno mengatakan, warga langsung membawa korban ke klinik terdekat.
"Langsung dirujuk ke (RS) Mitra Husada karena tangannya patah," lanjutnya.
Acil (28), kakak korban, membenarkan peristiwa itu.
Menurutnya, kondisi IR sudah membaik dan masih menjalani perawatan di RS Mitra Husada.
Acil mengaku tidak tahu persis kronologi peristiwa itu terjadi.
Meskipun ada di lokasi, saat itu ia sedang berada di dalam mobil.
Dia mengatakan, layangan tersebut diterbangkan oleh kakak RI.
Sementara RI yang memegang layangan besar tersebut.
Ironisnya, ketika diterbangkan, tali layangan itu putus.
Sementara RI dalam posisi bergelantung di layang-layang.
"Anak itu memang sering nggandul (nggantung). Musibahnya pas kemarin itu," tuturnya.
Atas kejadian itu, kegiatan menerbangkan layang-layang dalam komunitas mereka diberhentikan untuk sementara.
"Buat pelajaran, supaya besok lagi lebih hati-hati," imbuhnya.
Menurut Acil, peristiwa tersebut adalah musibah.
Oleh karena itu, dia berharap supaya video yang beredar tidak disebarluaskan lagi.
Dengan begitu, tidak disalahgunakan oleh orang yang tidak berkepentingan. (Tribunlampung.co.id/Robertus Didik B)