UM Metro
Jazim Ahmad Rektor UM Metro Jelaskan Makna HAM Bagi Masyarakat
Frasa Hak Asasi Manusia atau yang biasa disingkat HAM kerap kali terdengar di telinga kita bahkan sejak kita duduk di bangku SD hingga sekarang. HAM i
Penulis: Advertorial Tribun Lampung | Editor: Advertorial Tribun Lampung
Karena Islam telah mengatur kita dalam berpakaian. Pun demikian dengan mereka yang beragama di luar Islam, tentu mereka tidak ingin berpakaian di luar peraturan agama mereka. Lalu mengapa masih banyak kita jumpai pihak-pihak tertentu yang menginginkan orang lain untuk mengenakan atribut yang dilarang agama mereka.
Semoga hal ini tidak terjadi di Perguruan Tinggi Muhammadiyah khususnya di Lampung. Meski kampus kita memiliki basis Al-Islam dan Kemuhammadiyahan sebagai landasan kampus Islami, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kampus Muhammadiyah juga menerima mahasiswa yang beragama non-muslim baik itu mereka yang beragama Kristen, Hindu, Budha maupun agama lainnya. Dan hal ini harus kita jaga dengan memberikan mereka kebebasan dalam berpakaian tanpa memaksakan mereka mengenakan atribut Islam selama belajar.
Hanya saja kita perlu mensosialisasikan kepada mereka tentang standar berpakaian di lingkungan masyarakat Islam.
Mereka tidak boleh dituntut untuk mengenakan jilbab, hanya saja dalam berpakaian minimal mereka menggunakan norma berpakaian orang ketimuran, misalnya tidak berpakaian mini, melainkan mengenakan celana atau rok panjang, kemeja panjang atau jas almamater.
Memang beberapa dari mereka yang non-muslim ada yang mengenakan jilbab saat berada di lingkungan kampus. Saat ditanya apakah ada pihak yang memaksa mereka untuk melakukan hal demikian. Mereka menjawab bahwa hal itu atas keinginan mereka sendiri lantaran malu karena teman-teman mereka semua mengenakan jilbab.
Salama itu tidak ada unsur paksaan, maka hal ini kita kembalikan lagi ke orangnya.
Selama hak mereka kita penuhi tentunya dengan kaidah-kaidah yang benar, maka persatuan dan kebersamaan masyarakat Indonesia khususnya di Lampung akan terus maju dan berkemajuan.
Sebagaimana yang disampaikan Presiden RI keempat, Bapak Gus Dur bahwa memuliakan manusia berarti memuliakan penciptanya, merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan penciptanya dan ini adalah kewajiban kita semua.(*)