Berita Nasional

Sosok Profesor Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah, Pengakuan Upik Lawanga soal Bunker di Lampung

Upik Lawangan memberikan pengakuannya soal bunker hingga kehidupannya selama 16 tahun menjadi buronan dan ditangkap di Lampung.

Tribunlampung.co.id/Deni Saputra
23 tahanan terduga teroris digiring tim Densus 88 Antiteror dan pasukan dari Satbrimobda Detasemen B Polda Lampung memasuki pesawat. Para tahanan terduga teroris tersebut diterbangkan dari Lampung ke Jakarta menggunakan maskapai Batik Air, Rabu (16/12/2020). (Tribunlampung.co.id/Deni Saputra) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu tokoh utama jaringan teroris Jamaah Islamiyah yang ditangkap di Lampung, Upik Lawanga, mendapat julukan sebagai profesor di antara anggotanya.

Taufik Bulaga alias Upik Lawanga yang sehari-hari berjualan bebek di Lampung, ternyata punya keahlian khusus pembuatan bom dan senjata rakitan otomatis.

Dilansir dari Kompas TV, Upik Lawangan memberikan pengakuannya kepada polisi soal bunker hingga kehidupannya selama 16 tahun menjadi buronan.

Berikut pengakuannya.

Baca juga: Rizky Billar Ungkap Statusnya dengan Lesti Kejora, Penyanyi Rossa Ucapkan Selamat

Baca juga: Incar Christian Eriksen dari Inter Milan, Manchester United Dipaksa Siapkan Uang Setengah Triliun

Bagaimana bisa ada bunker senjata rakitan di rumah anda?

Bungker itu kita bangun maksudnya untuuk pembuatan senjata juga itu kemarin.

Sebelum Pak Karto tertangkap, itu dia sudah menyuruh bikin senjata ngasah ilmu itu, yang bagus senjata yang bagus.

Nanti disuplai alat yang bagus-bagus juga.

Dari beberpa perjalanan itu, kan Pak Karto ini yang paling aktif menyuruh pembutan itu, dia bagian militer atau bagaimana aku kurang paham.

Terakhir ada pertemuan tanggal berapa lupa lagi saya, dengan Pak Chaedar 2016, itu disuruh ditutup bagian persenjataan, yang berbau militer disuruh hentikan.

Baca juga: Artis TA Ditangkap Polisi Kasus Prostitusi Artis di Bandung

Baca juga: Nikita Willy Diajak Masuk Kamar Raffi Ahmad: Emang Boleh?

Disitu terus terang karena aku yang punya ilmu di situ, yang punya kemauan, terus punya... apa ya..? ingin beramaliah buat senjata, aku sangat kecewa aslinya dulu.

Sudah itu, dari 2016 sudah macet itu pembuatan, nah di 2020 ini baru jalan lagi.

Itu pun kondisi alatnya seperti yang tertangkap itu kan enggak maksimal, tapi masih bisa.

2020 semenjak 4 bulan sebelum aku ditangkap itu.

Pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggiring tahanan tersangka teroris menuju ke dalam pesawat di Bandara Radin Inten, Brantiraya, Lampung Selatan, Lampung, Rabu (16/12/2020). Sebanyak 23 tahanan tersangka terorisme yang ditahan di Mako Brimob Polda Lampung, di antaranya Zulkarnain alias Arif Sunarso yang terlibat dalam kasus teror Bom Bali I pada 2002 dan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dipindahkan ke Jakarta menggunakan pesawat terbang. Tribun Lampung/Deni Saputra
Pasukan Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Mabes Polri menggiring tahanan tersangka teroris menuju ke dalam pesawat di Bandara Radin Inten, Brantiraya, Lampung Selatan, Lampung, Rabu (16/12/2020). Sebanyak 23 tahanan tersangka terorisme yang ditahan di Mako Brimob Polda Lampung, di antaranya Zulkarnain alias Arif Sunarso yang terlibat dalam kasus teror Bom Bali I pada 2002 dan Taufik Bulaga alias Upik Lawanga dipindahkan ke Jakarta menggunakan pesawat terbang. Tribun Lampung/Deni Saputra (Tribun Lampung/Deni Saputra)

Siapa yang memesan senjata rakitan buatan anda?

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved