Berita Nasional
Sosok Profesor Jaringan Teroris Jamaah Islamiyah, Pengakuan Upik Lawanga soal Bunker di Lampung
Upik Lawangan memberikan pengakuannya soal bunker hingga kehidupannya selama 16 tahun menjadi buronan dan ditangkap di Lampung.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu tokoh utama jaringan teroris Jamaah Islamiyah yang ditangkap di Lampung, Upik Lawanga, mendapat julukan sebagai profesor di antara anggotanya.
Taufik Bulaga alias Upik Lawanga yang sehari-hari berjualan bebek di Lampung, ternyata punya keahlian khusus pembuatan bom dan senjata rakitan otomatis.
Dilansir dari Kompas TV, Upik Lawangan memberikan pengakuannya kepada polisi soal bunker hingga kehidupannya selama 16 tahun menjadi buronan.
Berikut pengakuannya.
Baca juga: Rizky Billar Ungkap Statusnya dengan Lesti Kejora, Penyanyi Rossa Ucapkan Selamat
Baca juga: Incar Christian Eriksen dari Inter Milan, Manchester United Dipaksa Siapkan Uang Setengah Triliun
Bagaimana bisa ada bunker senjata rakitan di rumah anda?
Bungker itu kita bangun maksudnya untuuk pembuatan senjata juga itu kemarin.
Sebelum Pak Karto tertangkap, itu dia sudah menyuruh bikin senjata ngasah ilmu itu, yang bagus senjata yang bagus.
Nanti disuplai alat yang bagus-bagus juga.
Dari beberpa perjalanan itu, kan Pak Karto ini yang paling aktif menyuruh pembutan itu, dia bagian militer atau bagaimana aku kurang paham.
Terakhir ada pertemuan tanggal berapa lupa lagi saya, dengan Pak Chaedar 2016, itu disuruh ditutup bagian persenjataan, yang berbau militer disuruh hentikan.
Baca juga: Artis TA Ditangkap Polisi Kasus Prostitusi Artis di Bandung
Baca juga: Nikita Willy Diajak Masuk Kamar Raffi Ahmad: Emang Boleh?
Disitu terus terang karena aku yang punya ilmu di situ, yang punya kemauan, terus punya... apa ya..? ingin beramaliah buat senjata, aku sangat kecewa aslinya dulu.
Sudah itu, dari 2016 sudah macet itu pembuatan, nah di 2020 ini baru jalan lagi.
Itu pun kondisi alatnya seperti yang tertangkap itu kan enggak maksimal, tapi masih bisa.
2020 semenjak 4 bulan sebelum aku ditangkap itu.

Siapa yang memesan senjata rakitan buatan anda?