Bandar Lampung
Melihat dari Dekat Objek Wisata Lengkung Langit, Tempat Favorit Baru Warga Bandar Lampung
Lengkung Langit berlokasi di Jalan Mata Air, Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id Muhammad Joviter
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Objek wisata baru bernama Lengkung Langit di Kota Bandar Lampung kini menjadi favorit baru rekreasi warga.
Beroperasi sejak 28 November 2020 lalu, Lengkung Langit ramai pengunjung khususnya pada akhir pekan, Sabtu dan Minggu.
Lengkung Langit berlokasi di Jalan Mata Air, Kelurahan Pinang Jaya, Kecamatan Kemiling, Bandar Lampung.
Tempat wisata ini berada di dataran tinggi di lahan seluas 2.400 meter persegi.
Baca juga: Lengkung Langit, Tempat Wisata Baru di Bandar Lampung
Baca juga: Taman Wisata Lembah Hijau Terapkan Wisata Sehat, Pengunjung Tak Ragu Lagi untuk Datang
Untuk datang ke lokasi, pengunjung bisa pergi menuju arah Kemiling.

Tiba di ujung jalan setelah SMA Negeri 7, pengunjung bisa berbelok ke kanan menuju arah Kedaung di kawasan perbukitan.
Setelah itu, berbelok lagi ke kanan menuju Jalan Mata Air.
Tempat rekreasi ini mengusung konsep wisata murah.
Pengelola memasang harga tiket Rp 10 ribu per orang, termasuk untuk akhir pekan.
Baca juga: Bawa 84 Kg Sabu, Kurir asal Banjarmasin Ditangkap saat Transit di Bandar Lampung
Baca juga: Tahanan di Bandar Lampung Kabur Seusai Pijat Polisi yang Menjaganya
Itu di luar tarif parkir sebesar Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Di dalam lokasi, pengunjung bisa menikmati pemandangan alam dan kota yang terbentang sejauh mata memandang.
Nuansanya seperti bentang langit yang melengkung.

Selain itu, setidaknya ada enam spot untuk berfoto yang instagramable.
Satu spot foto yang paling ikonik dan hits di media sosial Instagram adalah Gapura Candi Ceto.
Untuk menuju spot foto Gapura Candi Ceto, pengunjung harus menuruni anak tangga dari pintu masuk dekat tepi Jalan Mata Air.
"Banyak yang mengira itu seperti gapura di Bali. Padahal bukan. Itu gapura Candi Ceto di Karanganyar, Jawa Tengah," kata Dito Dwi Novrizal, pengelola Lengkung Langit, Sabtu (19/12/2020).
Sementara lima spot foto lainnya antara lain tugu bertuliskan Lengkung Langit Lampung berwarna kombinasi hijau dan kuning muda.
Ada pula rumah-rumah dan tangga berwarna-warni.
Selain berfoto-foto dan menikmati suasana alam, pengunjung bisa mencicipi jajanan-jajanan di foodcourt.
Ada sejumlah tempat duduk ala kafe yang juga cocok sebagai spot berfoto.
Pantauan Tribunlampung.co.id, Sabtu, tempat wisata Lengkung Langit ramai pengunjung.
Ada muda-mudi yang datang berpasangan, ada yang bersama teman-teman, ada juga yang datang bareng anggota keluarga.

Wiradi (40) misalnya. Ia datang bersama lima orang anggota keluarganya.
"Penasaran dengan spot foto yang lagi hits di Instagram," ucap warga Kabupaten Pesawaran ini.
Kurnianto (20), pengunjung lainnya, tertarik mengunjungi Lengkung Langit karena tarifnya murah.
"Tiket masuk cuma Rp 10 ribu. Jajan juga murah murah. Tempat fotonya bagus," ujar warga Kecamatan Kedaton, Bandar Lampung, yang datang bareng dua temannya ini.
Namun, satu hal yang menjadi pekerjaan rumah bagi pengelola Lengkung Langit adalah penerapan protokol kesehatan (prokes) guna mencegah penularan Covid-19.
Pantauan Tribun, banyak di antara para pengunjung yang tidak disiplin menggunakan masker dan menjaga jarak.
Dito selaku pengelola menyatakan pihaknya sudah sangat tegas menerapkan prokes, terutama kepada para pengunjung. Namun, ia tak menampik masih banyak pengunjung yang tak patuh.

"Kebanyakan yang datang ini rombongan keluarga, jadi memang sudah untuk dikontrol," kata Dito.
Karena kerap kesulitan mengingatkan pengunjung, Dito mengaku sering menghubungi Satuan Tugas Penanganan Covid-19 untuk mengurai kerumunan.
"Kalau kami (pengelola) 'kan nggak enak. Ditegur satgas, mau nggak mau pasti mereka nurut," ujarnya.
Pihaknya juga menjalankan skema untuk membatasi ledakan pengunjung. Idealnya, jelas Dito, jumlah pengunjung maksimal 500 orang.
Baca juga: 2 Rektor di Lampung Terjangkit Covid-19, Satgas: Corona Bisa Serang Siapa pun
Baca juga: H-5 Libur Natal, Terminal Rajabasa Masih Normal
"Kalau sudah lebih 500 orang, kami batasi. Ada 10 orang yang keluar, empat orang masuk," katanya. (Tribunlampung.co.id/Muhammad Joviter)