Berita Nasional

Tsunami Aceh, 16 Tahun Aceh Disapu Gelombang Tsunami Dahsyat

Setiap 26 Desember atau 16 tahu lalu, warga Aceh akan memperingati musibah Tsunami Aceh

Editor: taryono
kompas.com
Potret Tsunami Aceh yang terjadi 16 tahun lalu atau 26 Desember 2004. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Setiap 26 Desember, warga Aceh akan memperingati musibah Tsunami Aceh.

Seperti diketahui, 16 tahun lalu, tepatnya 26 Desember 2004, pesisir Aceh disapu gelombang tsunami dahsyat pasca gempa dangkal berkekuatan M 9,3 yang terjadi di dasar Samudera Hindia.

Gempa yang terjadi, bahkan disebut ahli sebagai gempa terbesar ke-5 yang pernah ada dalam sejarah.

Kejadian itu terjadi pada hari Minggu, hari yang semestinya bisa digunakan oleh masyarakat untuk beristirahat, berkumpul bersama keluarga, dan menikmati libur akhir pekan bersama.

Baca juga: Kirim Pesan DM Secara Acak, Seorang Anak Berhasil Temukan Ayahnya yang Berpisah Sejak Tsunami Aceh

Baca juga: Kuburan Masal Berisi Tiga Truk Jenazah Korban Tsunami Aceh Dibongkar setelah Belasan Tahun

Tapi tidak dengan Minggu saat itu, masyarakat justru harus berhadapan dengan alam yang tengah menunjukkan kekuatannya, sungguh kuat.

Didahului gempa

Mengutip DW (23/12/2014), tsunami didahului gempa yang terjadi pada pukul 07.59 WIB.

Tidak lama setelah itu, muncul gelombang tsunami yang diperkirakan memiliki ketinggian 30 meter, dengan kecepatan mencapai 100 meter per detik, atau 360 kilometer per jam.

Gelombang besar nan kuat ini tidak hanya menghanyutkan warga, binatang ternak, menghancurkan pemukiman bahkan satu wilayah, namun juga berhasil menyeret sebuah kapal ke tengah daratan.

Kapal itu ialah Kapal PLTD Apung yang terseret hingga 5 kilometer dari kawasan perairan ke tengah daratan.

Baca juga: Tissa Biani Amini Ajakan Nikah Muda Dul Jaelani, Maia Estianty Setuju

Baca juga: Ibunda Kalina Ocktaranny Terbaring Sakit, Beri Wejangan ke Vicky Prasetyo

Bencana kemanusiaan terbesar

Sehari setelah kejadian, Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bencana ini sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.

Sejak saat itu, bantuan internasional pun berdatangan untuk menolong masyarakat.

Termasuk pesawat militer dari Jerman hingga kapal induk milik Amerika Serikat didatangkan ke lokasi bencana.

Selang beberapa hari dan proses pencarian korban terus digencarkan, PBB pada 4 januari 2005, mengeluarkan taksiran awal bahwa jumlah korban tewas sangat mungkin melebihi angka 200.000 jiwa.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved