Misteri Jack Ma Miliarder China Bos Alibaba, Antara Sembunyi, Dipenjara, atau Dibunuh
Jack Ma miliarder China yang bos Alibaba menghilang dengan banyak spekulasi: bersembunyi, dipenjara, atau sudah mati.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Ke mana perginya Jack Ma (56), bos Alibaba Group, orang terkaya di China dengan kekayaan bersih Rp 537 triliun menurut majalah Forbes?
Hari-hari ini, media meributkan Jack Ma yang sudah dua bulan tidak muncul di publik dengan banyak spekulasi: bersembunyi, dipenjara, atau sudah "dihilangkan".
Pada Selasa (5/1/2020), sebagaimana dilaporkan Reuters, saham Alibaba Griup Holding yang tercatat di bursa Hongkong melemah 2,20 persen atau 5 poin ke level 222,6 dolar Hongkong per saham.
Di Bursa New York, saham Alibaba juga melemah 2,10 persen atau 4,88 poin ke level 227,85 dolar AS per saham.
Menghilangnya Jack Ma yang sukses mendirikan e-commerce Alibaba yang pada 2019 ditaksir bernilai 480 miliar dollar AS atau sekitar Rp 6,7 kuadriliun, banyak dikaitkan dengan kritiknya terhadap pemerintah China terkait sistem keuangan.
Baca juga: Danai Pembuatan Vaksin Virus Corona, Pria Terkaya di China Jack Ma Sumbang Rp 196 Miliar
Baca juga: Jack Ma Instruksikan Anak Buah Berhubungan Seksual 6 Kali Seminggu
Baca juga: Foto-foto Rumah Mewah Jack Ma, Orang Terkaya Asia yang Hadiri Penutupan Asian Games 2018
Namun, ada pula yang mengaitkan dengan ambisi Jack Ma membentuk Ant Group untuk menyatukan semua lini bisnis dari hulu ke hilir dengan hanya satu genggaman di HP.
Sehari menjelang go public, pemerintah China memblokir izinnya. Sejak saat itu pula, Jack Ma seperti hilang ditelan bumi.
Akan halnya kritik Jack Ma terhadap sistem keuangan China, dikabarkan Presiden Xi Jinping marah besar.
Jack Ma menyampaikan kritik saat berpidato di Bund Summit, Shanghai, yang dihadiri ratusan bankir dan perwakilan pemerintah China pada Oktober 2020.
Jack Ma menilai sistem keuangan China sudah ketinggalan zaman.
Jak Ma menyebut bank di China bekerja seperti rumah gadai karena harus memberikan jaminan terkait dengan kredit.
Tidak hanya itu, dia juga menyorot regulasi perbankan yang dianggap menghambat inovasi dan harus dilakukan perubahan.
Kaitan dengan kritik itu pula, seperti diberitakan South China Morning Post ada 18 November 2020, Presiden Xi Jinping memerintahkan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) Ant Group dihentikan.
Kabar hilangnya Jack Ma menguat setelah ia tidak hadir dalam babak final program reality show, Africa's Business Heroes, November lalu. Di program tersebut, Jack Ma menjadi juri.
Tidak hanya absen, foto-foto Jack Ma di website tersebut juga dihapus, demikian dilaporkan media Inggris, The Telegraph.
Baca juga: Takut Mati dan Ingin Abadi Miliarder Pendiri PayPal Bangun Perusahaan untuk Awet Muda & Panjang Umur
Baca juga: Li Ziqi Gadis Desa yang Sukses Jad Miliarder dengan Membuat Konten Video Memasak Makanan
Baca juga: Sukses Jadi Artis Sekaligus Miliarder, Raffi Ahmad Ungkap Kisah Saat Ditinggal Ayah Tercinta
Siapa Jack Ma?
Jack Ma lahir pada 10 September 1964 di Hangzhou, Provinsi Zheijiang, dari keluarga miskin. Ayahnya berprofesi sebagai pemusik dan pendongeng tradisonal.
Di masa kecil, Jack Ma mulai tertarik belajar Bahasa Inggris dan menjadi pemandu wisata. Setelah remaja, dia melanjutkan pendidikannya ke universitas. Sayangnya, ia gagal masuk ke universitas yang ia inginkan.
Tidak hanya itu, Jack Ma juga ditolak sebanyak 10 kali oleh salah satu universitas paling prestisius di dunia, Harvard University.
Selanjutnya dia mendaftar ke Universitas Keguruan Hangzhou, semacam institut keguruan dan ilmu pendidikan. Di sini dia belajar menjadi guru sekolah menengah lalu mengajar di universitas dengan gaji Rp 135 ribu per bulan.
Pada 1992, saat perekonomian China mulai bertumbuh, dia mencoba melamar di berbagai pekerjaan, akhirnya ia menjadi sekretaris general manager gerai penjual ayam goreng Kentucky Fried Chicken.
Di sinilah ia bekenalan dengan komputer dan internet dari seorang teman. Ketika dia mencari kata "beer" di mesin pencari Yahoo, dia menemukan kenyataan bahwa tidak ada data tentang China.
Setelah mengenal internet inilah, dia memutuskan untuk memfasilitasi para pedagangan Tiongkok menjual barang ke luar negeri melalui dunia maya, dia mendirikan Alibaba.
Sekarang perusahaan yang dia pimpin, Alibaba Group bernilai 480 miliar dolar AS atau sekitar Rp 6,7 kuadriliun.
"Tak ada seorang pun yang percaya bahwa saya dapat berhasil. Karena semua orang berkata bahwa saya ini orang yang aneh, punya pikiran berbeda. Mereka tak percaya ketika saya mengutarakan ide untuk melakukan sesuatu hal dengan internet," ucapnya.
"Saya cuma ingin cari kerja, tapi karena tidak dapat, maka saya yang ciptakan sendiri pekerjaan itu," ujarnya.
Laporan hilangnya Jack Ma dari publik membuat video percakapan antara Miles Kwok dan Direktur Kyle Bass mencuat kembali di Twitter dan telah dibagikan ratusan kali.
Di dalam video itu, Jack Ma diprediksi oleh Miles Kwok hanya akan mengalami 2 akhir hidup. "Hanya ada 2 cara bagi miliarder di China, dia dipenjara atau mati," ungkap Kwok dikutip dari Real Vision.(*)