Bandar Lampung
Kanwil II KPPU Pantau Harga Kedelai Impor di Bandar Lampung
Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tetap memantau tingginya harga kedelai impor termasuk di Bandar Lampung.
Penulis: Vincensius Soma Ferrer | Editor: Noval Andriansyah
Laporan Reporter Tribunlampung.co.id V Soma Ferrer
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) tetap memantau tingginya harga kedelai impor termasuk di Bandar Lampung.
Hingga saat ini, harga kedelai impor masih tinggi di Bandar Lampung.
Kenaikan harga kedelai di Bandar Lampung disebabkan kelangkaan kedelai setelah China meningkatkan kuota impor kedelai sebesar 60 persen dari Amerika Serikat.
Baca juga: Harga Kedelai Impor di Bandar Lampung Naik hingga 33 Persen, Sentuh Rp 12 Ribu per Kg
Baca juga: Rumah Produksi Tempe di Pringsewu Terbakar, Kedelai Seberat 100 Kg Ikut Hangus
Untuk memastikan tidak ada sebab lain kelangkaan kedelai, KPPU tengah melakukan penyelidikan distribusi.
"Saat ini, KPPU sedang memantau kelangkaan dan kenaikan harga kedelai impor," kata Kepala Kanwil II KPPU, Wahyu Bekti Anggoro, Minggu (10/1/2021).
"Kami pantau ketersediaan stok dan harga dari tingkat importir hingga pasar tradisional," jelasnya.
Penyelidikan yang dilakukan mencakup lima provinsi di bawah kewenangan Kanwil II KPPU, yakni Jambi, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung dan Sumatra Selatan.
"Supaya dapat diidentifikasi bahwa kelangkaan ini memang terjadi karena pasokan yang berkurang dari negara asal, bukan karena penimbunan," terang Wahyu Bekti Anggoro.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribunlampung.co.id, harga kedelai impor di Bandar Lampung per Minggu (10/1/2021) sebesar Rp 9.500 per kilogramnya.
Baca juga: Mahasiswa di Bandar Lampung Dibegal 3 Orang, Modusnya Mau Nolong
Baca juga: Pulang Buat Tugas, Mahasiswa di Bandar Lampung Dibegal 3 Orang, Modusnya Nolong
Harga tersebut naik sekitar Rp 2.000 sampai 2.500 per kilogram dari harga sebelumnya.
(Tribunlampung.co.id/V Soma Ferrer)