Berita Nasional
Kapolres Sumedang Lolos dari Bencana Longsor karena Lompat ke Masjid
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto dan empat jurnalis televisi nyaris jadi korban longsor susulan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Bencana longsor terjadi di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Sabtu (9/1/2021).
Musibah bencana longsor menewaskan 13 orang.
Selain itu, ada 3 orang luka berat, 22 luka ringan, dan 27 orang lainnya masih dalam pencarian.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sumedang AKBP Eko Prasetyo Robbyanto dan empat jurnalis televisi nyaris jadi korban longsor susulan.
Baca juga: Bukan Meledak di Udara, Sriwijaya Air SJ 182 Diduga Hancur karena Benturan di Air
Baca juga: Momen Dele Alli Diolok-olok Son Heung-min Cs karena Terjatuh
Mereka berhasil selamat setelah masuk ke dalam Masjid An-Nur yang masih berdiri kokoh tengah reruntuhan pasca-longsor.
Masjid ini pun tetap kokoh berdiri di tengah reruntuhan puing bangunan dan material longsor lainnya.
Video detik-detik terjadinya longsor susulan yang menggambarkan personel gabungan termasuk Kapolres bersama tim Humas Polres Sumedang, keluarga korban longsor, dan para jurnalis pun viral di media sosial.
Video tersebut direkam oleh salah seorang anggota Humas Polres Sumedang.
"(Di video) kalau lihat lengan dan jas hujan warna kuning cerah itu saya dan itu suara saya. Posisi papan tulis itu ada di dekat jendela yang saya pecahkan, yang banyak timbunan material," ujar Eko kepada Kompas.com berbagi kisah yang dialaminya di Posko Utama di SMAN Cimanggung, Minggu (10/1/2021).
Tiba-tiba ada suara gemuruh
Baca juga: 6 Daerah di Lampung Zona Merah Covid-19, Gubernur Arinal Minta Masyarakat Patuhi Protokol Kesehatan
Baca juga: Wijin Ungkap Alasan Tak Mau Tinggalkan Gisel
Eko mengatakan, awal kejadian ia bersama tim dari Polres Sumedang tiba di lokasi kejadian pada Sabtu petang pukul 18.45 WIB.
"Saya tiba (di lokasi longsor) sekitar 18.45, lalu saya cek lokasi longsor pertama. Hasil pemantauan saat itu, 18 unit rumah tersapu longsor dan dua unit rumah saat itu tengah ada penghuninya dengan masing-masing rumah ada empat jiwa," tutur Eko.
Kemudian, kata Eko, timnya bersama para jurnalis kembali ke posko di Masjid An-Nur, yang berlokasi di ujung lereng paling bawah, berjarak 150 meter dari lokasi longsor pertama, untuk mematangkan rencana evakuasi dan mendata identitas penghuni.
"Tiba-tiba, ada suara gemuruh yang keras diikuti lantai yang bergetar. Semua berlarian ke segala arah, saya termasuk yang paling terlambat lari karena ke dalam masjid pintu sudah berebutan untuk masuk, menyusuri setapak masjid dan sudah penuh orang, mereka jatuh, dan saling bertindihan," ujar Eko.
Pecahkan kaca jendela, lalu lompat ke dalam masjid