Gempa di Majene

Perjuangan Relawan Gempa Sulawesi Barat, Diadang Longsor hingga Jalan Kaki ke Desa Terisolasi

Sejumlah relawan gempa Sulawesi Barat terus berusaha menyalurkan bantuan kepada warga korban gempa di Sulawesi Barat, meski diadang longsor.

Penulis: Wahyu Iskandar | Editor: Noval Andriansyah
KOMPAS.com/RAMDHAN TRIYADI BEMPA
Ilustrasi. Sejumlah relawan gempa Sulawesi Barat terus berusaha menyalurkan bantuan kepada warga korban gempa di Sulawesi Barat, meski diadang longsor. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Sejumlah relawan gempa Sulawesi Barat terus berusaha menyalurkan bantuan kepada warga korban gempa di Sulawesi Barat.

Terkadang usaha mereka terhalang kendala, satu di antaranya kendala tersebut adalah diadang longsor di tengah perjalanan.

Hal itu dialami oleh Tim relawan Fakultas Teknik Industri (FTI) Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar saat akan membawa bantuan logistik ke Dusun Belalan, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Senin (18/1/2021) sekitar pukul 05.00 Wita.

“Mamuju terputus karena terjadi longsor jam 5 subuh, tepatnya di Dusun Belalan, Desa Onang Utara, Kecamatan Tubo Sendana, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, tertutup Longsor,” kata Dekan FTI UMI, Zakir Sabara.

Baca juga: Viral Tenda Korban Gempa di Majene Terbang Diterpa Angin Kencang: Ya Allah, di Mana Kami Berlindung?

Baca juga: Merinding, Beredar Dugaan Suara Korban Sriwijaya Air Minta Tolong Saat Pencarian Korban di Laut

Rela jalan kaki

Menurut Zakir, timnya terpaksa jalan kaki untuk sampai ke 6 desa terisolasi akibat bencana gempa.

“Jadi ada jalan kaki dan ada yang naik motor menuju lokasi enam desa yang terisolasi tersebut. Banyak titik longsor di enam desa yang terisolasi tersebut,” katanya. 

Saksikan video berita selengkapnya di bawah ini

Menurut Zakir, enam desa yang terisolasi tersebut adalah Sambabo, Kabiraan, Tandiallo, Ulumanda, Pompenga, dan Panggallo. Ini semua desa-desa yang terisolasi. Desa Ulumanda dan Panggallo yang belum diketahui kabarnya sampai sekarang.

“Enam desa yang terisolasi di Mamuju dan hanya dua desa yang bisa diakses. Saya hanya bisa sampai di Desa Kabiraan," tambahnya.

Harapan ke pemerintah

Zakir berharap bantuan pemerintah bisa merata, termasuk untuk sejumlah warga korban berada di lokasi terpencil.

Dari pengamatan Zakir, warga korban gempa di sejumlah desa belum tersentuh bantuan, terutama kebutuhan pokok.

"Mereka butuh kebutuhan pokok, seperti makanan, tenda, dan lainnya. Jangan dibiarkan terlalu lama karena ini sudah beberapa hari pasca-gempa bumi. Apalagi sampai sekarang belum tersentuh bantuan,” harap Sakir.

Baca juga: Update Korban Gempa Sulawesi Barat, 73 Orang Meninggal hingga 17 Januari 2021

Baca juga: VIDEO VIRAL Nenek 90 Tahun Tolak Dievakuasi dari Banjir, Petugas Membujuk Hingga Menangis

(Penulis: Kontributor Makassar, Hendra Cipto | Editor: Khairina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Diadang Longsor hingga Jalan Kaki ke Desa Terisolasi, Ini Perjuangan Relawan Gempa Sulbar"

Videografer Tribunlampung.co.id / Wahyu Iskandar

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved