Berita Nasional

Buronan Tewas Ditembak Polisi di Depan Anak Istri di Solok, Keluarga Trauma Mendalam

Buntut buronan tewas ditembak polisi di depan anak istri, warga marah dan membakar Kantor Polsek Sungai Pagu, Solok.

TRIBUN JATENG/BUDI SUSANTO
ILUSTRASI Polisi memasang Garis Polisi. Tak hanya membuat warga marah, tewasnya DG, buronan polisi kasus judi di Solok Selatan, Sumatera Barat, membuat istri dan anaknya mengalami trauma mendalam. 

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PADANG - Buronan kasus judi tewas ditembak polisi di depan anak dan istri. Kasus buronan ditembak mati polisi saat berusaha kabur terjadi di Solok, Sumatera Barat.

Buntut buronan tewas ditembak polisi di depan anak istri, warga marah dan merusak Kantor Polsek Sungai Pagu, Solok.

"Iya, keluarganya marah. Sekitar 200 orang datang. Kaca pecah dilempari dari jauh,” kata Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto yang dihubungi Kompas.com, Rabu (27/1/2021).

Tak hanya membuat warga marah, tewasnya DG, buronan polisi kasus judi di Solok Selatan, Sumatera Barat, membuat istri dan anaknya mengalami trauma mendalam.

Buronan Polisi Tembak Kepala Korbannya karena Merasa Terhina, Sempat Dikejar Pakai Pisau

Buronan Pembobolan Tower Operator Telepon Seluler di Lampung Timur Dibekuk Polisi

"Keluarga sangat trauma. Bahkan, anak korban trauma dan menyebut ayah mati ditembak polisi," kata pengacara keluarga DG, Guntur Abdurrahman yang dihubungi Kompas.com, Jumat (29/1/2021).

Guntur menjelaskan, berdasarkan keterangan keluarga, pada Rabu (27/1/2021) sekitar pukul 14.30 WIB, polisi datang ke rumah dan masuk mencari DG.

Saat itu DG bersama istri dan anaknya berada di rumah.

"DG berusaha kabur lewat pintu belakang. Namun tragis, dia ditembak polisi dari jarak dekat di hadapan anak dan istri. Kita memiliki bukti videonya," kata Guntur.

Guntur membantah DG memberikan perlawan sehingga polisi ada yang terluka.

"DG berusaha kabur bukan melakukan perlawanan. Dalam video terlihat tidak ada polisi yang terluka," kata Guntur.

Akibat tindakan polisi itu, ratusan warga menjadi marah dan menyerang Mapolsek Sungai Pagu sehingga menimbulkan kerusakan.

"Tindakan yang dilakukan polisi sudah di luar batas. Ini adalah pembunuhan bukan lagi kesalahan prosedur dalam penangkapan," kata Guntur.

Guntur meminta polisi benar-benar profesional dalam mengungkap kasus penembakan tersebut.

"Kita minta tindakan tegas bagi oknum polisi yang melakukan tindakan di luar batas itu," jelas Guntur.

Turunkan Tim

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved