Berita Nasional

Pengusaha Haji Permata Tewas Ditembak Petugas Bea Cukai, Muncul Dugaan Persaingan Bisnis

Pengusaha asal Batam, Jumhan alias Haji Permata tewas tertembak petugas Bea Cukai

(TRIBUNBATAM/ARGIANTO)
Kedatangan jenazah Haji Permata. Pengusaha asal Batam, Jumhan alias Haji Permata tewas tertembak petugas Bea Cukai 

Penyelundupan lewati wilayah 4 polres

Menurut dia, meski penyelundupan yang khusus berasal dari Batam menuju Riau melewati sekitar empat Polres, namun aksi ini masih saja terus terjadi. 

"Itu sudah bukan rahasia umum. Orang kalau ditanya penyelundup pasti tau siapa pemainnya, ada partai besar dan partai kecil.

Bahkan, saya yakin petugas penegak hukum pasti tau," sebut Yusuf.

Menurutnya, memang sulit untuk memutus secara total mata rantai penyelundupan tersebut.

Sebab, diduga ada indikasi permainan mata dalam aktivitas penyelundupan barang-barang ilegal ke Riau.

"Ada yang diduga bermain mata, ada yang saling pengertian ada juga yang hanya menguntungkan sebelah pihak.

Kalau menghentikan enggak mungkin, karena selama ini rasio penegak hukum juga banyak yang masih bagus, dan yang bermain kan segelintir juga.

Paling tidak ada langkah-langka pengamanan yang lebih mantap," ucap Yusuf.

Minta Kapolri baru beri atensi Ia menegaskan, berkaca dari kasus Haji Permata, kejadian itu dapat menjadi atensi untuk Kapolri baru Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo. 

"Biasanya kalau Kapolri baru kencang itu menghajar-hajar. Pak Kapolda Riau juga mantap. Kita senang begitu tu," ucap Yusuf.

Meski begitu, untuk kasus penembakan rombongan Haji Permata yang dilakukan oleh petugas Bea Cukai Tembilahan, Yusuf tidak membenarkan tindakan itu.

Namun, ia sepakat petugas mengambil langkah penindakan penyelundupan.

"Kalau dilihat dari tindakan penembakannya, itu sudah mengarah tindakan tempur. Sebab, penembakan persis kena dada dan kepala.

Seharusnya petugas dapat memilah siapa penyelundup, pembantu penyelundup dan sebagainya," kata Yusuf.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved