Berita Nasional
Kronologi Penculikan Anak di Palembang, Ibu dan Kakak Korban Kejar Pelaku tapi Gagal
Seorang anak usia 4 tahun di Palembang diculik pria pengendara motor matik terekam CCTV.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Seorang anak usia 4 tahun di Palembang diculik pria pengendara motor matik terekam CCTV.
Ibu dan kakak korban sempat berteriak dan mengejar pelaku tapi tak berhasil menggagalkan upaya penculikan.
Korban DI yang diculik di dekat rumahnya hingga kini belum diketahui keberadaannya.
Polisi juga masih melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi dan rekaman CCTV di sekitar lokasi.
Baca juga: Tagih Utang Orangnya Tak di Rumah, 5 Debt Collector Culik Anaknya
Baca juga: Siswi SMP di Riau Hilang Berhari-hari Dicari Tak Ketemu, Ternyata Diculik Kakak Ipar
Kasus penculikan anak di Palembang viral di media sosial, Jumat (19/2/2021).
Aksi penculikan yang dilakukan seorang pria menggunakan motor matic ini terekam kamera CCTV.
Korban penculikan bermana DI, bocah 4 tahun, warga Suka Jaya Kecamatan Sukarame Palembang.
Mardiana (38) ibu kandung DI, tak bisa menutup kesedihannya.
Perasaannya saat ini terus gelisah bercampur sedih mengingat peristiwa terjadi siang tadi.
Sebab, Mardiana sempat mengejar pelaku yang menculik anaknya.
Mardiana mengatakan, kejadian itu terjadi selepas salat Jumat sekitar pukul 12.50 WIB.
Ia sendiri sedang di dalam rumah untuk menyusui anak bungsunya.
Sedangkan saat kejadian Dzaky sedang bermain sepeda bersama Danis (8) kakaknya.
Keduanya berada persis di depan pagar kediamannya yang berada di Jalan S Suparman Lorong Citra Damai 1 Kelurahan Suka Jaya Kecamatan Sukarame Palembang.
"Tiba-tiba anak saya yang besar teriak, culik-culik. Saya kaget, terus lari keluar," ujarnya.

Tanpa pikir panjang, Mardiana langsung berlari mengejar pelaku yang dilihatnya hanya ada satu orang pria dan menggunakan jaket, helm, penutup wajah dan sepeda motor matic scoopy warna biru.
Namun upaya itu sia-sia sebab pelaku sudah keburu melajukan kendaraannya dan pergi berlalu.
"Saya tidak lihat bagaimana dia membawa Dzaky, tapi Danish lihat. Dia cerita, orang itu (pelaku) langsung membekap mulut Dzaky dan narik dia kebagian depan motor."
"Terus kakinya menjepit badan Dzaky sehingga tidak bisa bergerak dan dia terus saja pergi naik motornya," ujar dia.
Tak sendiri, warga sekitar yang mendengar teriakan kakak korban, juga langsung berhamburan lari ke jalan untuk berusaha mengejar pelaku.
Namun upaya itu juga sia-sia sebab pelaku dapat meninggalkan lokasi kejadian.
"Kondisi saat itu saya tidak tahu pasti, soalnya lagi di dalam rumah. Tapi setelah kami teriak-teriak, banyak tukang-tukang bangunan yang lagi kerja di depan juga ikut ngejar. Artinya cukup ramai juga tadi," ujarnya.
Terkait siapa diduga pelaku penculik anaknya, Mardiana mengaku tidak ingin berspekulasi.
Dikatakannya, selama ini juga tidak ada intimidasi, pengancaman atau gerak-gerik mencurigakan dari orang lain terhadap keluarganya.
"Kami tidak mau menduga-duga. Tidak tahu siapa yang melakukan ini. Tidak ada juga pengancaman atau gerak-gerik mencurigakan ke keluarga kami."
"Anak saya memang biasa main sendiri juga di rumah. Kejadian seperti ini baru pertama kali terjadi di keluarga kami," ujarnya.
Sementara itu, dari rekaman CCTV di lokasi kejadian, diketahui pelaku membawa sepeda motornya ke arah kiri yang bila terus lurus ke depan bisa sampai ke arah kawasan jalan Suka Bangun II.
Pantauan di lapangan, rumah korban berada di dalam lorong Citra Damai 1, hanya berjarak kurang lebih sekira lebih kurang 50 meter dari tepi jalan.
Dugaan Motif
DI, bocah berusia empat tahun yang diculik orang tak dikenal di rumahnya, Jumat (19/2/2021) sekitar 12.57 WIB, memiliki ciri bertubuh tinggi dan berisi.
Hal ini, diungkapkan paman korban Hasandri ketika dikonfirmasi.
Menurutnya, pelaku yang berpura-pura menanyakan alamat tiba-tiba langsung korban yang saat itu sedang bermain dengan sang kakak.
"Kata kakaknya, pelaku ini langsung menarik adiknya dan menjepit tubuh adiknya pakai kedua kaki. Satu tangan pelaku membekap mulut adiknya dan langsung kabur," kata Hasandri ketika dikonfirmasi.
Sang kakak sempat mengejar, melihat adiknya dibawa orang tak dikenal.
Namun, pelaku yang diketahui mengendarai sepeda motor Scoopy langsung tancap gas.
Karena melihat sang adik dibawa kabur, ia langsung memberitahu bibinya. Namun, ketika keluar rumah pelaku sudah tidak ada lagi.
Dilihat dari rekaman CCTV, pelaku saat itu mengenakan jaket warna hitam, sandal gunung dan mengenakan helm monyet warna hitam.
Namun, di rekaman CCTV, menurut Hasandri nopol motor yang dikendarai pelaku tidak terlihat.
Kejadian ini, menurut Hasandri sudah dilaporkan ke Polrestabes Palembang.
Pihak keluarga juga akan melihat rekaman CCTV di beberapa rumah warga yang ada di komplek tersebut.
Tujuannya, untuk melihat secara pasti nopol kendaraan yang digunakan pelaku.
"Kalau masalah keluarga tidak ada. Sengketa keluarga juga tidak ada masalah hak asuh atau apa. Mungkin, ini kemungkinan masalah bisnis ayahnya.
Karena, ayahnya ini berbisnis pembuatan kusen, burung dan beberapa bisnis lainnya. Mungkin ada yang tidak senang karena bisnis ayahnya maju," ujar Hasandri.
Keterangan polisi
Polisi masih terus mencari keberadaan pelaku dugaan penculikan terhadap DI.
Termasuk dengan menyelidiki motif dari tindakan ini apakah terkait dengan permasalahan yang kini dihadapi keluarga korban, juga masih terus diselidiki.
"Kita belum tahu motifnya. Tapi memang ayah kandungnya (korban), pernah ada masalah dengan seseorang. Kemudian laporannya sedang kita tangani di Polrestabes Palembang dan masih kita dalami terkait hal tersebut," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Palembang, Kompol Edi Rahmad Mulyana saat ditemui disela olah TKP.
Namun tidak dijelaskan secara pasti permasalahan apa yang dimaksud.
Edi hanya menjelaskan bahwa kakak korban sempat mengejar adiknya saat dibawa kabur oleh pelaku.
"Intinya masih kita dalami sejauh mana, apakah ada keterkaitan dengan permasalahan yang dialami keluarga," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di sumsel.tribunnews.com