Bandar Lampung
Kisah Difabel Ciptakan Kerajinan Berbahan Kayu, Karya Takdir Ilahi Sudah Sampai Malaysia
Menjadi penyandang disabilitas dari lahir ternyata tidak menyurutkan semangat seorang pria paruh baya di Bandar Lampung.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, BANDAR LAMPUNG - Menjadi penyandang disabilitas dari lahir ternyata tidak menyurutkan semangat seorang pria paruh baya di Bandar Lampung.
Takdir Ilahi (52), warga Gang Serumpun Satu, Kelurahan Kebun Jeruk, Tanjungkarang Timur, Bandar Lampung itu, tetap semangat berkreasi meski di tengah keterbatasan fisiknya.
Pria difabel itu mampu menghasilkan sejumlah kerajinan tangan berbahan dasar kayu.
Tak ada yang menyangka, hanya bermodalkan cutter dan gergaji triplek, pria difabel itu ciptakan kerajinan berbahan kayu berupa miniatur motor, kaligrafi, dan hiasan dinding.
Baca juga: Kuliner Lampung, Aneka Nasi Goreng Kedai Giba Rasanya Enak Harganya Ramah di Kantong
Baca juga: Prakiraan Cuaca Lampung Hari Ini 20 Februari 2021, Siang hingga Malam Berpotensi Hujan
Saat ditemui, Takdir mengaku tak mengalami kesulitan dalam menghasilkan karya, meski memiliki keterbatasan fisik.
"Tidak ada (kesulitan), paling ngangkat berat, itulah minta bantuan orang," ujar pria yang memiliki keterbatasan tangan sejak lahir, Jumat (19/2/2021).
Takdir Ilahi, pria difabel ciptakan kerajinan berbahan kayu, mengaku bisa menghasilkan sejumlah miniatur ini dari tahun 1990-an awal.

"Saya lupa tahunnya, seingat saya itu saya masih sekolah, saya buat pigura kaligrafi," ungkap Takdir Ilahi.
Rupanya, kerajinan tersebut diminati, sehingga mendorong semangat Takdir untuk terus belajar.
"Dari situ saya mulai tekuni, karena banyak pesenan," beber Takdir Ilahi saat ditemui di tempat kerjanya yang berukuran 2x4.
Baca juga: Keterbatasan Fisik Tak Surutkan Semangat Takdir Ilahi Membuat Kerajinan Tangan Berbahan Dasar Kayu
Baca juga: Dinas PU Bandar Lampung Berencana Lakukan Perbaikan Trotoar pada 2022
Pria yang melajang ini mengaku, jika membuat kerajinan tangan dari kayu Jambu.
"Karena kayu ini kuat dan gampang dibentuk, dan jadilah ini kaligrafi surat pendek, miniatur motor," terang Takdir Ilahi.
Takdir mengatakan, hasil karyanya tidak hanya dijual secara langsung, tetapi juga bisa melalui pesanan keinginan pemesan.
"Ini sudah pernah ke luar Lampung, paling jauh yang beli dari Malaysia," aku Takdir Ilahi.
Ia menyebut, membuat sebuah kerajinan kaligrafi dan juga miniatur ini paling sebentar satu minggu.
"Paling lama satu bulan, karena saya pakai alat manual semua," bebernya.
Takdir menambahkan, untuk setiap kerajinannya dibanderol mulai harga Rp 500 ribu sampai Rp 3 juta rupiah.
"Kalau harga tergantung dari tingkat kesulitannya," pungkasnya.
( Tribunlampung.co.id / Hanif Mustafa )