Viral Cicak Berkepala Dua dan Berkaki Lima Dijual Rp 10 Juta

TRIBUNLAMPUNG.CO.ID - Pemilik cicak berkepala dua dan berkaki lima Agus Priwandoko (24) menjual hewan melata temuannya.

Warga Desa/Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur itu rela melepas cicaknya dengan harga Rp 10 juta.

Sebelumnya, cicak milik Agus viral di media sosial lantaran memiliki keunikan.

Jika cicak normal memiliki satu kepala, cicak yang ditemukannya memiliki 2 kepala dan 5 kaki.

Baca juga: Polres Way Kanan Ringkus Pengedar Sabu di Tanjung Rejo

Baca juga: Rizky Febian Ulang Tahun ke-23, Sule dan Nathalie Holscher Didoakan Bahagia

Cicak tersebut ditemukan Agus saat makan di sebuah warung Bakso, pertengahan bulan Februari lalu.

Dari penuturan Agus, banyak tetangganya yang percaya bahwa cicak tersebut akan mendatangkan keberuntungan atau bisa juga dijadikan jimat.

Saksikan video Viral Cicak Berkepala 2 dan 5 Kaki selengkapnya disini:

Untuk itu, ia berniat menjual cicaknya tersebut.

Ia mengaku tidak berani memasang tarif tertentu untuk melepas cicaknya tersebut.

"Kalau Rp 5 juta belum, tapi kalau Rp 10 juta mungkin saya lepas," ucap Agus, Kamis (25/2/2021).

Baca juga: Pengakuan Korban Penipuan CPNS: Terjerat Utang Rp 200 Juta, Anak Gagal Jadi PNS

Baca juga: Apa Itu Tempo, Pengertian dan Tanda Dasar Tempo dalam Musik

Jika nanti sudah terjual, 50 persen uangnya akan disumbangkan untuk pembangunan masjid.

Agus sendiri sudah memposting cicak uniknya tersebut di media sosial, salah satunya di Facebook.

Namun, hingga saat ini belum ada orang yang serius menawar cicaknya tersebut.

"Kalau saya sendiri sebenarnya tidak begitu percaya kalau bisa mendatangkan keberuntungan," ucap Agus.

Menurutnya cicak tersebut memang mengalami kelainan genetika.

Ia sendiri juga tidak mengalami hal-hal mistis atau mendapat rezeki melimpah setelah memelihara cicak tersebut.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Fakta Cicak Berkepala 2 dan 5 Kaki di Ponorogo, Dijual Rp 10 Juta, Hasilnya Akan Disedekahkan

Videografer Tribunlampung.co.id / Ikhsan Dwi Nur Satrio