Berita Nasional

Viral Penjual Bakso Keliling di Jepang Fasih Bahasa Jawa, Begini Ceritanya

Video itu dibuat oleh akun TikTok @akulibra02 pada 24 dan 30 Januari 2021.

Penulis: Gusti Amalia | Editor: Reny Fitriani
Tiktok @akulibra02
Viral Penjual Bakso Keliling di Jepang Fasih Bahasa Jawa, Begini Ceritanya 

"Sebelumnya saya juga enggak tahu sampai seviral ini, tahu pun baru 2 minggu kemarin. Ternyata sudah banyak yang repost," kata dia.

Kukuh mengaku itu adalah kali pertamanya membeli bakso pada Ibu Yani, perempuan yang meracik makanan dari di dalam mobil.

Bu Yani ternyata memang benar fasih berbahasa Jawa, karena ia berasal dari Jawa Timur.

"Tetapi sudah menetap di Jepang, karena suaminya (Pak Rusli) punya visa permanen di Jepang. Bu Yuni juga punya visa permanen, anak-anaknya juga. Jadi kalau dikata orang Jepang, iya, orang Indonesia pun juga iya," jelas Kukuh.

Keuntungan untuk pembangunan masjid

Dari hasil obrolan dengan Pak Rusli, Kukuh menyebut pasangan suami-isteri ini hanya berdagang di akhir pekan, itu pun mereka tidak menetap di satu lokasi, melainkan keliling.

"Jadi sebulan sekali datang ke tempat (mes) saya, kalau beliau libur Sabtu-Minggu itu ke tempat-tempat lain yang ada anak magangnya di daerah Ehime sini. Dan biasanya juga dipanggil untuk acara Pormas di Universitas Ehime sama kalau ada acara Matsuri," ujar Kukuh.

Meski semua menu yang dijual merupakan menu makanan Indonesia, namun ada juga orang Jepang yang membelinya, apalagi ketika mereka sedang diundang di acara-acara tertentu.

Mengapa hanya berjualan di Sabtu dan Minggu, Kukuh menyebut keduanya memiliki pekerjaan lain, yakni sebagai karyawan di sebuah perusahaan di Jepang.

Sehingga bisa dibilang usahanya untuk berjualan makanan Indonesia ini bukan pekerjaan utamanya.

"Kata Pak Rusli kemarin, 30 persen dari penjualan itu disumbangkan untuk pembangunan masjid di Kota Matsuyama, jadi kita bisa sambil beramal di situ," aku Kukuh.

Susah jumpai kuliner Indonesia

Kukuh pun mengaku begitu bersyukur dengan adanya Pak Rusli dan Bu Yuni yang berjualan makanan Indonesia di dekat tempat tinggalnya.

Hal itu karena sulit baginya untuk bisa menemukan makanan Indonesia di wilayah Prefektur Ehime.

"Susah sekali dijumpai (penjual makanan Indonesia di Ehime), ada pun jauh harus ke Osaka atau Tokyo misal, di sana ada restoran Indonesia. Nah, enaknya di sini kita yang didatengin, tinggal makan sepuasnya. Jadi enggak harus jauh-jauh ke luar kota, ongkosnya pun juga enggak murah," ungkap dia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved