Berita Nasional
Polisi Pujaan Hati Tak Datang di Hari Lamaran, Gadis Palembang Akhirnya Sadar Kena Tipu
Pria gagah berseragam polisi yang telah merebut hatinya berjanji untuk datang melamar dan menentukan tanggal pernikahan.
TRIBUNLAMPUNG.CO.ID, PALEMBANG - Gadis asal Palembang ditipu polisi pujaan hati tepat di hari lamaran.
Pria gagah berseragam polisi yang telah merebut hatinya berjanji untuk datang melamar dan menentukan tanggal pernikahan.
Pada hari lamaran yang sangat dinanti, polisi pujaan hati tak kunjung datang.
Telepon dan WhatsApp pun diblokir.
Baca juga: Sosok Kajari Gadungan Akhirnya Ditangkap, Lihai Tipu-tipu 2 Bulan Menginap di Hotel Tak Bayar
Baca juga: Baru 2 Bulan Nikahi Janda Kaya Asal Sukabumi, Pengantin Baru Diciduk Tentara
Rencana pernikahan dengan polisi impian akhirnya kandas.
Calon suami tak pernah datang melamar.
Usut punya usut, polisi pujaan hati yang selama ini diimpikan ternyata hanyalah polisi gadungan.
Tak cuma batal lamaran dan menikah, gadis Palembang ini juga tertipu Rp 6.3 juta.
Kisah tragis itu dialami perempuan berinisial RS (22).
Hal tersebut terjadi setelah pria yang mengaku sebagai Briptu CS datang mendekatinya.
Baca juga: Pengakuan Sopir Truk Tersesat Bisa Lewat Gang Sempit hingga Terjebak di Pohon Beringin
Baca juga: Pengakuan Sopir Truk Tersesat Bisa Lewat Gang Sempit hingga Terjebak di Pohon Beringin
Teperdaya kegagahan Briptu CS dalam balutan seragam polisi, RS pun jatuh hati.
Ia meminta untuk dilamar.
Diketahui korban telah mengenal pelaku sejak 5 bulan yang lalu.
Selanjutnya, korban dan pelaku juga sering bertemu layaknya orang pacaran pada umumnya.
"Kami pernah ketemu di depan Polda Sumsel."
"Dan dia mengaku sebagai anggota polisi berpangkat Briptu atas nama CS."
"Ketika kami pacaran, dia sudah beberapa kali mengantar saya pulang ke rumah."
"Namun tidak sampai rumah, hanya di depan lorong," kata korban.
Lantas, hal yang membuat korban percaya bahwa pelaku adalah anggota polisi karena saat bertemu, si pelaku menggunakan baju kaus polisi.
"Selain itu, dia juga beberapa kali mengirimkan fotonya dengan menggunakan seragam lengkap anggota kepolisian," ujar korban yang warga Kecamatan Sematang Borang Palembang.
Hingga akhirnya, pelaku mengajak korban menikah.
Namun, pelaku pura-pura minta bantuan pada korban.
Pelaku meminta korban untuk mentransfer sejumlah uang.
Uang tersebut rencananya untuk menambah biaya saat lamaran.
Kemudian, korban melakukan transfer.
Hal itu dilakukan melalui Bank Mandiri Pasar Lemabang Kecamatan Ilir Timur (IT) II Palembang pada Selasa (2/3/2021).
Anehnya setelah korban mentransfer sejumlah uang dengan nominal cukup besar, pelaku langsung tidak bisa dihubungi kembali.
"Saya sudah transfer Rp 6.3 juta."
"Rencananya hari ini mau lamaran dan menentukan tanggal pernikahan."
"Tapi sudah beberapa hari WhatsApp saya dia blokir tanpa kejelasan."
"Saya yakin dia polisi gadungan karena saat saya membuat laporan."
"Ada polisi yang bilang bahwa logo di baju pelaku berbeda dengan logo baju polisi pada umumnya," ujar dia saat diwawancarai setelah membuat laporan. Jumat (5/3/2021).
Tidak terima karena sudah merasa ditipu, korban bersama kuasa hukumnya mendatangi Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumsel untuk membuat laporan kepolisian.
Billy, kuasa hukum korban menjelaskan, dia bersama korban membuat laporan terkait pasal 378 dengan dugaan penipuan.
"Kami belum tahu pasti benar atau tidaknya pelaku anggota polisi."
"Yang jelas kami harap proses hukum cepat berjalan," tegas dia.