Apa Itu

Apa Itu Musim

Berikut penjelasan apa itu musim dan pembagian musim. Musim merupakan peristiwa yang terjadi pada setiap tahun.

Penulis: Reni Ravita | Editor: Resky Mertarega Saputri
zoom-inlihat foto Apa Itu Musim
Kompas.com
apa itu musim dan pembagian musim

Hawa pada musim gugur 60% dingin dan 40 % panas.

Hewan hewan kembali ke sarangnya.

Langit menjadi gelap dan berwarna orange.

Musim Dingin

Musim dingin adalah kondisi hawa dingin dan turunnya salju es.

Dibelahan Bumi bagian utara terjadi antara bulan November hingga Januari.

Dibelahan bumi bagian selatan terjadi antara bulan Mei hingga Juli.

Ciri-ciri Musim Dingin:

Tumbuhan yang biasanya sudah mulai rontok dan gundul yang ditimbuni salju-salju.

Hawa pada musim dingin 80% dingin dan 20 % panas.

Hewan hewan tertidur di sarangnya atau melakukan aktivitasnya di dalam sarang.

Munculnya badai Salju

Faktor Penyebab Terjadinya Perubahan Musim Di Indonesia

Secara astronomis wilayah Indonesia terletak antara 6° LU – 11° LS dan 95° BT – 141° BT.

Hal tersebut membawa pengaruh terhadap iklim Indonesia secara keseluruhan, yaitu beriklim tropis atau merupakan tempat peredaran semu matahari tahunan.

Artinya, tempat yang selalu dilalui oleh pergeseran semu matahari dari garis balik utara ke garis balik selatan, atau sebaliknya.

Posisi yang demikian itu menyebabkan banyaknya sinar matahari yang datang selalu besar (sering), yaitu sekitar 55%.

Dengan sendirinya temperatur suhu udara di Indonesia selalu panas dengan suhu rata-rata harian adalah 27° C dengan dua musim, yaitu panas dan hujan.

Penyebab Perubahan Musim di Indonesia

Mengapa terjadi perubahan musim di Indonesia? Perubahan musim di Indonesia dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: :

1. Pergeseran Semu Matahari Tahunan

Pada saat bumi berevolusi, sumbu bumi tidak tegak lurus terhadap bidang ekliptika, tetapi condong ke 66.5°, hal ini mengakibatkan posisi bumi terhadap matahari mengalami perbedaan.

Pada 23 September sampai dengan 21 Maret kedudukan matahari berada di belahan bumi selatan dan kedudukan bumi posisinya lebih dekat ke matahari.

Sehingga menyebabkan di belahan bumi bagian selatan mengalami musim panas dan siang hari lebih lama daripada malam hari.

Sedangkan, pada tanggal yang sama di belahan bumi bagian utara, seolah-olah berada pada posisi jauh dari matahari sehingga dengan sendirinya di utara mengalami musim dingin dan malam hari lebih panjang daripada siang hari.

2. Letak Lintang

Secara astronomis, Indonesia berada pada posisi garis lintang 6° LU – 11° LS.

Karena berada pada posisi derajat seperti itu Indonesia berada di daerah tropis yang dilalui oleh garis khatulistiwa. Akibatnya, sudut

datang sinar matahari selalu tinggi dengan titik kulminasi matahari terendah 54.5°, hal ini berakibat suhu udara rata-rata tinggi dengan tekanan udara rendah.

Sehingga berhembuslah angin pasat dari daerah subtropika menuju daerah minimum equator.

Di wilayah Indonesia bagian selatan ekuator berhembus angin pasat tenggara, sedangkan utara ekuator berhembus angin pasat timur laut yang bersifat basah karena banyak mengandung uap air.

3. Rotasi Bumi

Bumi dari arah barat ke timur dengan cepat sehingga ber-pengaruh pada udara yang membelok ke kiri di belahan bumi bagian selatan dan ke kanan di belahan bumi bagian utara.

Karena Indonesia berada di belahan bumi bagian utara dan di selatan gerakan angin yang diterima berbeda, angin yang berasal dari tenggara belahan bumi selatan akan berubah menjadi angin barat daya di belahan bumi utara, sedangkan yang berasal dari timur laut belahan bumi utara akan berubah menjadi angin pasat laut di belahan bumi selatan.

Angin tenggara bersifat basah, dan angin barat bersifat kering.

4. Daerah Bertekanan Rendah dan Tinggi
Secara geografis Indonesia terletak antara dua benua dan dua samudera. Terjadinya perbedaan tekanan udara di kedua benua, yaitu Benua Australia dan Asia yang terjadi setiap enam bulan sekali menyebabkan terjadinya gerakan udara bolak-balik yang berlawanan arah antara kedua benua tersebut. Karena terjadinya enam bulan sekali, maka angin tersebut disebut dengan angin muson.

5. Laut dan Benua
Wilayah Indonesia terdiri atas daratan dan lautan. Apabila kita membandingkan wilayah Indonesia antara daratan dan lautan, ternyata lautan lebih luas daripada daratan, dengan perbandingan 1 daratan 3 lautan (1 : 3). Hal ini akan berpengaruh langsung terhadap kondisi udara di Indonesia, yaitu kondisi udara yang lembap. Kelembapan udara tersebut akan berpengaruh terhadap amplitudo (perbedaan suhu udara) bulanan dan tahunan sangat kecil, yaitu antara 2° C sampai dengan 3° C, serta sebagian besar wilayah Indonesia memiliki banyak curah hujan dalam setiap tahunnya.

6. Tarikh Matahari
Revolusi bumi terhadap matahari mengakibatkan adanya perhitungan tarikh matahari(syamsiyah, solar kalendar). Periode satu tahun pada Tarikh Matahari ialah 365 hari 5 jam 48 menit 46 detik disebut Tahun Tropik. Satu Tahun Tropik ialah periode peredaran semu tahunan matahari dari titik aries sampai titik itu lagi. Karena presisi bumi, Aries selalu bergeser dengan arah positif pada ekliptika. Padahal matahari menjalani peredaran semu tahunan pada ekliptika berarah negatif. Akibat kedua hal ini, periode yang di perlukan matahari untuk bertemu dengan aries lebih pendek dari pada satu tahun siderik.

Sementara itu Aries menjalani ekliptika berarah positif. Akibatnya, waktu yang dibutuhkan matahari untuk bertemu dengan aries lebih pendek daripada satu tahun siderik dimana 1 tahun siderik = 365 hari 6 jam 9 menit 10 detik. Pada zaman Julius Caesar (46 SM) dilakukan pembulatan satu tahun matahari menjadi 365 hari 6 jam atau 365,25hari.

Baca juga: Apa Itu Tilang ETLE ? Informasi yang Perlu Anda Ketahui soal Tilang ETLE

Baca juga: Apa Itu Rumah Betang Uluk Palin

Itulah penjelasan apa itu musim dan pembagian musim( Tribunlampung.co.id / Reni Ravita )

Sumber: Tribun Lampung
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved